“Penyelidikan masih berlangsung. Kami ingin memastikan siapa yang menjadi dalang, jalur distribusinya, dan apakah ada pelaku lain yang terlibat.”
CILEGON-BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan benih bening lobster (benur) senilai Rp29 miliar di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (1/6/2025). Aksi cepat ini dilakukan aparat gabungan dari Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal).
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) III Jakarta, Laksamana Pertama TNI Uki Perasetia, mengungkapkan, keberhasilan operasi ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai sebuah kendaraan minibus yang membawa muatan mencurigakan menuju Sumatera.
“Penggagalan penyelundupan ini bermula dari informasi warga terkait kendaraan yang membawa benur dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak. Setelah ditelusuri, tim F1QR bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua pelaku beserta barang bukti,” ujar Uki Perasetia dalam konferensi pers.
Dua tersangka berinisial DIS (35) dan MS (26) diamankan saat membawa 199.800 ekor benih lobster jenis pasir yang dikemas dalam 40 box styrofoam berisi es batu. Benur tersebut diketahui berasal dari Pacitan, Jawa Timur, dan hendak diselundupkan ke luar negeri melalui jalur laut.
“Total nilai ekonominya diperkirakan mencapai Rp29 miliar. Ini sangat merugikan ekosistem laut dan perekonomian nelayan lokal kita,” tegas Uki.
Lebih lanjut, pihak TNI AL tengah melakukan pendalaman atas kasus ini untuk mengungkap jaringan penyelundupan yang lebih luas, termasuk asal usul benur dan siapa saja yang terlibat dalam rantai distribusinya.
“Penyelidikan masih berlangsung. Kami ingin memastikan siapa yang menjadi dalang, jalur distribusinya, dan apakah ada pelaku lain yang terlibat,” ujarnya.
Sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian laut, barang bukti benih bening lobster tersebut akan segera diserahkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten untuk dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
“Pelepasliaran ini penting untuk mencegah kepunahan lobster jenis pasir yang saat ini mulai terancam akibat eksploitasi berlebihan,” kata Uki.
Ia juga menegaskan bahwa TNI AL akan meningkatkan patroli laut secara intensif, terutama di jalur-jalur rawan penyelundupan biota laut, guna menjaga kedaulatan dan kekayaan alam Indonesia.
“Ini bagian dari komitmen TNI AL dalam menjaga laut Nusantara. Kami tidak akan memberi ruang bagi aktivitas ilegal yang merugikan bangsa,” pungkasnya.(01)