JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki di Sukoharjo, Jawa Tengah, Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB), hadir dan mengikuti prosesi upacara pengibaran bendera Merah Putih dari awal hingga akhir pada peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023).
Hadir pula dalam upacara tersebut Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Nisan Setiadi, seperti keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Upacara tersebut menjadi yang kedua kalinya bagi Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki dalam rangka merayakan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, karena pada 2022 juga digelar kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu Nisan Setiadi mengapresiasi pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Pondok Pesantren Ngruki Sukoharjo sebagai inisiatif dari pesantren.
Seluruh perangkat upacara dilakukan oleh para pengurus dan santri pesantren tersebut.
“Saya kagum dengan semangat para santri dan terutama inspektur upacara, yang walaupun dengan umur yang sudah lanjut, masih kuat dan tidak ada satu pun kesalahan dalam memimpin pelaksanaan upacara ini,” katanya.
Ustadz Farif Maruf, seorang pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki yang bertindak sebagai inspektur upacara, menyampaikan harapannya tentang kemajuan dan persatuan Indonesia.
Menurut dia, persatuan bangsa harus terus dijaga oleh seluruh bangsa Indonesia.
“Tidak ada kemerdekaan tanpa persatuan. Indonesia yang sangat kaya dan beragam ini dikuatkan dengan persatuan,” katanya.
Pelaksanaan upacara kemerdekaan RI diharapkan terus dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo.
Menurut Farif, kegiatan tersebut menjadi bentuk syukur terhadap kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia.
“Sebelum merdeka, bangsa ini menjadi bangsa yang payah dan hina, tetapi kemerdekaan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik dan maju,” kata Farif Maruf.
Prosesi upacara di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo dimulai dengan pembacaan kalam ilahi oleh santri dan dilanjutkan dengan upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih.
Setelah upacara, seluruh santri diarahkan masuk ke dalam masjid untuk memanjatkan doa bersama. (02/Ant)
