Maudy Ayunda Nyaris Tidak Naik Kelas, Bahasa Inggris Waktu SD

Maudy Ayunda
Artis Maudy Ayunda (Foto: Instagram/@maudyayunda)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sosok cerdas dan inspiratif seperti Maudy Ayunda sempat mengalami masa sulit dalam pendidikan dasarnya. Artis multitalenta yang sukses menuntaskan studi di dua universitas bergengsi dunia, Oxford University dan Stanford University, ternyata pernah hampir tidak naik kelas saat duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD).

Cerita masa kecil ini diungkap Maudy Ayunda dalam sebuah wawancara bersama YouTuber Raditya Dika. Ia mengisahkan masa transisinya saat pindah sekolah ke Mentari School yang kini dikenal sebagai salah satu sekolah internasional unggulan di Jakarta.

Maudy menceritakan bahwa saat itu ia pindah di tengah tahun ajaran. Hal ini membuatnya harus mengejar pelajaran yang telah berjalan, dan kendala terbesarnya adalah kemampuan Bahasa Inggris yang masih terbatas.

BACA JUGA  Deteksi Dini Lapas Kerobokan Cegah Gangguan Keamanan dan Ketertiban 

“Waktu pertama kali pindah, guru-guru bilang ada kemungkinan aku nggak naik kelas. Karena masuk pertengahan tahun dan Bahasa Inggris ku belum bagus,” ungkap Maudy.

Semua pelajaran di sekolah barunya disampaikan dalam Bahasa Inggris, membuat Maudy kecil kesulitan mengikuti materi yang diajarkan. Kondisi tersebut sempat membuatnya diprediksi tak akan naik kelas.

Alih-alih menyerah, Maudy menjadikan situasi tersebut sebagai motivasi. Ia mulai belajar lebih keras agar mampu menyesuaikan diri dengan sistem belajar baru dan mengejar ketertinggalan.

“Momen itu jadi turning point. Dari nyaris nggak naik kelas, aku belajar dan ternyata bisa mengejar. Itu menyadarkan aku bahwa semua bisa dicapai lewat proses dan kerja keras,” jelasnya.

BACA JUGA  DK PWI Serukan Insan Pers Jaga Martabat dan Profesi

Meski hasil akademisnya di awal tidak sempurna, Maudy perlahan mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini menjadi pondasi penting dalam membentuk semangat belajarnya hingga dewasa.

Setelah melewati masa sulit di sekolah dasar, Maudy melanjutkan pendidikannya di British International School (BIS) untuk jenjang SMA. Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di Oxford University jurusan PPE (Philosophy, Politics, and Economics), lalu melanjutkan studi magister di Stanford University, Amerika Serikat.

Cerita ini menjadi pengingat bahwa setiap orang, bahkan mereka yang terlihat sempurna dari luar, pernah menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Yang membedakan adalah bagaimana mereka memilih untuk bangkit dan belajar dari pengalaman tersebut.(04)