Jakarta,SudutPandang.id-Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah resmi memiliki Badan Layanan Umum (BLU) pertama, yaitu Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 938/KMK.05/2019 tanggal 26 Desember 2019, Tentang Penetapan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Dengan BLU ini, nantinya LRT Sumsel bisa lebih fleksibel dalam pengelolaan dan pengusahaan aset-asetnya. Pengusahaan aset ini diharapkan LRT Sumsel dapat memperoleh dana yang nantinya bisa digunakan membiayai proses jalannya roda organisasi. Ke depan tidak menutup kemungkinan bisa digunakan untuk menutup biaya operasi.
“Selamat kepada kita semua yang telah berhasil melahirkan BLU Pertama ini. Tujuan utamanya adalah bagaimana kita bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat , dan juga bagaimana hal ini bisa menambah kesejahteraan bagi pegawai dalam rangka memberikan pelayanan tersebut”, ujar Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (12/1/2020).`
Zufikri menyebutkan, sejak beroperasi pada bulan Juli 2018 sampai dengan awal tahun 2020 ini, jumlah penumpang yang telah diangkut LRT Sumsel sebesar 3.67 juta orang. Dengan GAPEKA yang baru saat ini waktu tempuh dari Stasiun Bandara ke Stasiun terakhir DJKA 47 menit yang sebelumnya 60 menit. Headway yang tadinya 30 menit menjadi 18 menit dan frekuensi perjalanan kereta dari 58 perjalanan menjadi 78 perjalanan. LRT Sumsel juga telah berperan dalam angkutan atlet Asian Games ke-18 di Palembang, dan juga event-event olah raga tingkat nasional dan internasional yang dihelat di Palembang.
“Kedepan, kita akan usahakan ada lagi BLU lahir di Ditjen Perkeretaapian, karena potensi untuk itu masih terbuka, misalnya kita punya Balai Pengujian Perkeretaapian, Balai Perawatan Perkeretaapian dan juga Balai Teknik yang memungkinkan untuk menjadi BLU,” pungkas Zulfikri.(bmg)