Kepri  

Polda Kepri Apresiasi Aksi Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa

Polda Kepri Apresiasi Aksi Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa. (istimewa)

BATAM, SUDUTPANDANG.ID – Polda Kepri mengapresiasi aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Mahasiswa di Kota Batam dan Tanjungpinang, Senin (11/4/22) kemarin, berlangsung kondusif.

Aksi unjuk rasa digelar di depan Kantor DPRD Kota Batam dan di Depan Kantor DPRD Provinsi Kepri, Dompak untuk wilayah Tanjungpinang.

Kemenkumham Bali

Sebanyak 152 personel Polri disiagakan untuk pengamanan aksi di depan kantor DPRD Kota Batam. Sementara untuk pengamanan di Depan Kantor DPRD Provinsi Kepri, diterjunkan sebanyak 165 personel Polri dan di-backup oleh Brimob Polda Kepri, TNI dan Sat Pol PP dengan jumlah 380 personel.

Disamping itu disiagakan juga 200 Personel On Call yang terdiri dari 100 Brimob Polda Kepri dan 100 Dit Sabhara Polda Kepri.

BACA JUGA  Kapolda Kepri Lantik 192 Bintara Remaja SPN Tanjung Batu

“Penyampaian pendapat dimuka umum yang telah di atur dalam undang-undang akan dijamin oleh undang-undang,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S saat meninjau aksi mahasiswa di depan DPRD Kota Batam, seperti yang diterima redaksi, Rabu (13/4/22).

“Namun kita perlu sama sama memperhatikan juga bahwa selain penyampaian pendapat di muka umum di jamin oleh undang-undang, juga ada kewajiban dari mereka atau yang akan melaksanakan unjuk rasa untuk menjaga ketertiban umum dan juga menghormati hak-hak masyarakat lainnya. Silahkan menyampaikan pendapat di muka umum secara santun, bijak dan karena saat ini dalam masa pandemi covid-19 tetap menjaga protokol kesehatan,” ungkapnya.

“Mengingat saat ini Ramadhan mari kita ciptakan suasana yang sejuk dalam menyampaikan pendapat di muka umum, untuk wilayah Kepri penyampaian orasinya dalam keadaan kondusif, ini menunjukkan kedewasaan masyarakat kita dan mahasiswa sangat-sangat dewasa dalam menyampaikan pendapat di muka umum,” papar Kombes Pol Harry.

BACA JUGA  Demo di Kantor BP Batam Ricuh, Sejumlah Petugas Terluka

Diketahui, dalam aksinya ada beberapa poin orasi yang disampaikan oleh para mahasiswa, di antaranya, menolak penundaan pemilu 2024, menolak amandemen UUD 1945, meminta agar dapat menstabilkan bahan bahan pokok, dan menolak kenaikan harga BBM.(Nia)

Tinggalkan Balasan