JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Nama kakek Kaan mendadak viral di media sosial setelah dijuluki Si ‘Raja Playboy’ Majalengka oleh Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi saat berkunjung kerumahnya.
Sebutan playboy yang ditujukan kepada kakek Kaan jelas bukan tanpa alasan. Sebab saat ini Ia sedang mengurus rencana pernikahannya yang ke-88.
Untuk diketahui, kakek asal Desa Cipendeuy, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka itu pertama kali menikah sejak berumur 14 tahun. Bahkan, dalam video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kaan tak selalu melakukan kawin cerai dalam pengalaman rumah tangganya. Melainkan, ia pernah memadu hingga 5 kali.
“Banyak yang disanding juga, hingga 5 kali,” ujar Kaan.
Dalam kesempatan itu, Kaan juga membeberkan rahasia agar semua perempuannya akur dalam satu rumah. Diketahui, dari 5 perempuan yang dimadu itu, ada 2 perempuan yang ikut hidup bersama Kaan dalam satu rumah.
“Kilirnya itu yang dua pernah satu rumah, Alhamdulillah akur. Tips akurnya, bisa bagi-bagi waktu,” ucapnya.
Kaan menjelaskan, bahwa ia juga menjadwal waktu kebersamaan bersama sang istri, terutama soal ranjang. Yang membuat penasaran mana, antara istri satu dengan yang lain diberi jatah per hari.
“Bagi-bagi waktu, hari ini bagian sama yang ini, hari selanjutnya sama yang satunya. Sehingga, di kampung itu banyak yang nanya, bagaimana caranya? Yang tua ngurus anak, yang muda ngurus cucian,” jelas dia.
Kepiawaiannya dalam menggaet seorang perempuan, membuat Kaan sempat mendapat ancaman dari 5 istrinya, dimana mereka akan meninggalkan Kaan jika salah satu dari mereka ada yang diceraikan.
“Pernah satu kesempatan, 5 orang itu dikumpulkan dan tidak mau ada yang diceraikan. Kalau satu ada yang diceraikan, yang lain minta diceraikan juga,” katanya.
Selain lima orang istrinya itu, Kaan juga mengaku pernah menikah sebanyak 87 kali diusianya yang masuk kepala enam tersebut. Dan perempuan pertama kali yang dinikahi adalah gadis asal Sumedang berusia 16 tahun.
Namun, karena Kaan saat itu dianggap memiliki sifat yang kurang baik, istrinya meminta untuk pisah di usia pernikahannya yang hanya bertahan selama 2 tahun.
“Iya benar, saya sudah nikah 87 kali. Benar itu saya gak bohong. Kalau tidak salah, pertama saya nikah usia 14 tahun. Orang pertama yang saya nikahi itu orang Sumedang, Krisik,” ujar Kaan.
“Yang pertama ini sempat mau punya anak, tapi keguguran, yang pertama ini, usia pernikahan saya 2 tahun. Waktu itu bisa dikatakan saya sifatnya gak baik, jadi istri saya minta cerai,” ucapnya.
Namun dari insiden itu, Kaan mengaku punya rasa sakit hati kepada istrinya. Sehingga, ia pun mencari ilmu spiritual untuk menaklukkan banyak perempuan yang disukainya.
“Selain itu, saya juga punya latar belakang birahi yang tinggi, tapi saya mau dengan perempuan yang sah, sehingga saya nikahin perempuan yang saya kenal.”
“Saya tidak mau memainkan perasaan perempuan, apalagi anak orang. Daripada kita jajan di jalan, mending saya nikah,” jelas dia.
Selama pengalamannya menikah sebanyak 87 kali, usia pernikahannya kebanyakan tak berlangsung lama. Bahkan, ia pernah menikahi seorang gadis yang hanya bertahan selama satu Minggu.
“Yang paling lama usia nikah saya 24 tahun, dari desa ini (Cipendeuy). Terus yang terakhir orang Borogojol itu 14 tahun usia pernikahannya. Kenapa bisa 87 kali, karena saya ngemadu ngemadu begitu.”
“Jadi ada mantan istri saya yang gak mau dicerai, jadi posisi saya punya istri, ya saya nikah lagi gitu. Kalau yang paling singkat, ada yang 1 Minggu, ada juga yang 1 bulan,” katanya.
Namun, kata dia, jumlah pernikahannya yang sudah mencapai 87 kali itu bukan berarti jumlah perempuannya juga sebanyak itu. Ada beberapa perempuan yang sama, telah Kaan nikahi sebanyak tiga hingga empat kali.
“Dari jumlah itu, yang gadis ada 46 orang, sisanya janda. Kalau 87 kan jumlah pernikahan, kalau dengan perempuan berbeda ada sekitar 80 orang lah.”
“Jadi dari jumlah itu, ada yang 3 sampai 4 nikah dengan orang yang sama. Dulu juga saya bukan karena cinta, tapi karena uang, karena dia banyak harta, sempat beberapa perempuan saya plorotin juga hartanya.”
“Terus juga bukan dari desa sini saja, ada di sejumlah desa, tiap kampung, ada juga lain kecamatan dan luar kabupaten, seperti dari Bandung, Subang, Ciamis, Sumedang,” ujar Kaan.
Kendati sudah menikah puluhan kali, Kaan berhasrat kembali akan melangsungkan pernikahan. Ia akan menikahi seorang janda satu desa yang sebelumnya pernah juga dinikahinya dengan urutan nomor 86.
“Ya saya rencana nikah lagi dengan perempuan ke-86 alias akan balik lagi. Karena selama ini, dia masih tergila-gila dengan saya, dulu usia pernikahannya cuma satu bulan.”
“Jadi karena saya punya prinsip gak boleh mempermainkan perempuan yang diajarkan orang tua saya, jadi akan rencana akan balik lagi dengan dia,” ujar pria kelahiran Kampung Mananti, Desa Margajaya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka itu. (06)