TANJUNGBALAI, SUMUT, SUDUTPANDANG.ID – Memasuki hari ke-18 puasa Ramadhan tahun 1444 H, puluhan dari para tokoh alim ulama di Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali menghadiri berbuka puasa bersama untuk memperkuat tali silaturahmi antara sesama tokoh agama yang pernah bergelut di kelompok radikal NII dan JI.
Berbuka puasa Ramadhan kali ini terlaksana di Jalan Lingkar Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, tepatnya di Caffe Keluarga, Ahad (9/4/2023).
Sebelum menyantap berbuka puasa mengawali sambutanya salah satu tokoh alim ulama ustadz Indra Syah mengatakan adapun tujuan utama diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk memperkuan tali silaturahmi antara sesama tokoh yang pernah bergelut di kelompok radikal NII dan JI.
Indra mengatakan bahwa dengan diadakannya acara tersebut dapat memupuk dan menunjukkan keakraban bersama.
“Kegiatan silaturahmi buka bersama yang digagas ini, juga supaya bisa lebih mempererat adanya kemitraan dan hubungan harmonis bahkan antar tokoh agama, tokoh masyarakat beserta pihak kepolisian sehingga semuanya bisa berintegrasi secara inklusif untuk terus menciptakan lingkungan keamanan dan ketertiban masyarakat dan begitu pula antarjamaah,” katanya.
Ia juga berpesan hendaknya seluruh tokoh yang hadir mampu tetap mewasadai segala bentuk tindak kejahatan termasuk penyebaran paham-paham yang sama sekali tidak sesuai dengan ajaran Pancasila karena akan sangat berpotensi memecah belah NKRI.
Memasuki waktu berbuka puasa, Indra Syah menyampaikan tentang peran serta para tokoh yang hadir ini sangatlah penting karena mereka menjadi corong yang secara langsung memberikan imbauan kepada jamaahnya yang lain untuk terus berada di jalan yang benar sesuai aturan hukum Islam dan negara.
“Semoga agar kiranya mampu menjadi penggerak untuk mengajak seluruh jamaahnya untuk tidak menyebarkan paham-paham radikalisme yang belakangan terus digencarkan oleh kelompok atau orang-orang tertentu bahkan melalui banyak sarana dakwah, dan ini harus dicegah supaya mereka tidak terus beregenerasi. Dan untuk bisa mensukseskan agenda tersebut, makanya kita menghadirkan para tokoh di tempat ini,” katanya.
Sementara itu Ketua Majelis Taklim Silaturrahim Tanjung Balai-Asahan, ustadz Nurlen mengatakan bahwa fenomena intoleransi radikalisme yang mengarah pada terorisme terus berkembang karena ada yang mendakwahkannya.
“Kami melihat dakwah radikal harus dilawan dengan dakwah juga,” katanya.
Karena itu, ia mendukung ustadz Marwan untuk terus mendakwahkan Empat Pilar Kebangsaan guna mengikis penyebaran ideologi yang tidak sejalan dengan NKRI.
Dengan adanya kegiatan silaturahmi buka bersama dengan sejumlah tokoh berpengaruh di tengah masyarakat Tanjungbalai dapat memperkuat semangat ustadz Marwan untuk berjuang bersama NKRI.
Di akhir sambutanya ustadz Nurlen mengatakan bahwa pencegahan dakwah ini harus dilakukan bersama, bukan hanya tugas pemerintah atau aparat negara saja.
“Mari kita bersama-sama, termasuk ustadz Marwan menjadikan penyebaran Empat Pilar Kebangsaan di dalam dakwah dikarenakan Empat Pilar Kebangsaan merupakan Dasar Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika untuk mengikis paham-paham radikalisme yang sudah berkembang di Kota Tanjungbalai ini,” katanya.
Kemudian acara dilanjutkan berbuka puasa bersama dan setelah melaksanakan shalat Magrib dilanjutkan menyantap aneka banyak menu makanan yang lezat dan minuman yang segar-segar.
Pada penutupan kegiatan ini, kepada tokoh alim ulama, Kepala Tim (Katim) dari perwakilan pihak Polda Sumut kepada jamaah yang hadir mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam acara ini termasuk juga partisipasi dalam memberikan dukungan atas program Polri.
“Kami dari pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara juga sangat senang bahwa acara ini bisa digunakan sebagai ajang silaturahmi untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, mudah-mudahan dengan silaturahmi dan buka bersama ini kita akan terus menjadi manusia yang lebih baik lagi,” kata Katim perwakilan Polda Sumut.(MA/02)