JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pada momentum Tahun Baru Islam 1445 Hijriah ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan transformasi nilai hijrah.
“Transformasi nilai hijrah artinya memindahkan nilai hijrah. Terdapat dua nilai hijrah yakni hijrah nafsiah (jiwa) dan amaliah (perbuatan),” katanya pada acara Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 H Masjid Istiqlal yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (19/7/2023)
Ia menyatakan hal tersebut akan mendorong Indonesia menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya).
Muhadjir menjelaskan hijrah nafsiah dan amaliah dapat dicapai dengan bermuhasabah dan menjauhi dari apapun yang dilarang oleh Allah SWT (subhanahu wa ta’ala).
Ia menyebutkan dengan menjauhi diri dari yang dilarang-Nya, maka secara tidak langsung setiap individu juga melakukan apa yang diperintahkan-Nya.
“Bayangkan kalau kita bermuhasabah sekali saja sudah bermanfaat, apalagi setiap tahun kita manfaatkan momentum ini untuk berhijrah,” katanya.
Menurutnya, masyarakat perlu berintrospeksi diri, termasuk diantaranya dalam hal penggunaan gawai untuk hal-hal yang tidak semestinya.
“Sekarang tangan tidak harus memukul, dengan memencet tombol saja kita sudah dapat menghancurkan karakter moral saudara kita,” katanya.
Diharapkan seluruh masyarakat dapat mentransformasi nilai hijrah pada setiap individu masing-masing demi mewujudkan Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa, kata Muhadjir Effendy. (02/Ant)