Jakarta, Sudut Pandang.id-Maraknya aksi nekat begal yang pelakunya masih berusia muda akhir-akhir ini hanya ingin mencari dan merasa dirinya hebat, membanggakan diri di lingkungan atau eksistensi dalam pergaulan.
Demikian dikatakan Praktisi Hukum Diana Thoha, SH menanggapi tertangkapnya pelaku pembegalan oleh pihak kepolisian.
“Menurut pandangan saya, pembegal sebagian besar karena kurangnya pendidikan dalam keluarga, juga dalam lingkungan pergaulan. Terbawa arus negatif, sehingga berbuat nekat meski itu melanggar hukum, ini sangat berbahaya,” ujar Diana Thoha kepada Sudut Pandang di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Selain itu, kata pengacara wanita berparas cantik ini, maraknya para pembegal karena kurangnya instansi pemerintah bersosialisasi untuk memberikan pengarahan, pencerahan, khususnya pendidikan di lingkungan masyarakat bawah.
“Pembegal sebagian besar dari keluarga yang tinggal di lingkungan kurang bagus, dan pendidikan juga rendah,” ucapnya prihatin.
“Saya setuju para pembegal di tembak di tempat, sesuai prosedur, karena sangat meresahkan masyarakat,” tegas Diana.
Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran Polsek Tamansari berhasil berhasil menangkap para pelaku begal handphone milik seorang wisatawan domestik di kawasan Kota Tua Jakarta Barat.
Video rekaman CCTV kawanan begal ini beredar viral di media termasuk media sosial. Para pelaku yang diamankan semua anak-anak muda, bahkan salah satu pelaku masih di bawah umur.
“Pelaku diketahui berasal dari wilayah Jakarta Utara. Sebelum beraksi mereka minum minuman keras dan berdasarkan hasil test urine pelaku juga positif mengandung methamphetamine,”ujar Kapolsek Tamansari, AKBP Ruly Indra Wijayanto, dalam keterangan pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (13/12/2019) kemarin.(um)