Tri Indroyono

Berpotensi Besar, Bupati Morut: Bank Sulteng Bisa Menjadi Penggerak Ekonomi Daerah

Bupati Morowali Utara, Dr dr Delis J Hehi, MARS (tiga dari kiri) saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulteng di Kota Palu, Rabu (7/2/2024). FOTO: MCDD Pemkab Morut

MORUT-SULTENG, SUDUTPANDANG.ID – Bupati Morowali Utara, Dr dr Delis J Hehi, MARS menyatakan bahwa Bank Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat berpotensi untuk menjadi bank besar, sekaligus mampu bersaing dengan bank-bank nasional lainnya serta menjadi motor penggerak ekonomi di seluruh kabupaten/kota.

“Dalam konteks itu, untuk meningkatkan daya saing dan pelayanan kepada masyarakat, Bank Sulteng perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” katanya dalam keterangan yang dikutip dari “media center” Pemkab Morut di Kolonodale, Jumat (9/2/2024).

Kemenkumham Bali

Bupati Morut menyampaikan hal itu saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulteng di Kota Palu, Rabu (7/2).

RUPS itu dibuka Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura dan diikuti para bupati dan wali kota se-Sulteng selaku pemegang saham serta direksi dan komisaris bank daerah di provinsi berjuluk “Seribu Megalit” ini.

BACA JUGA  Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung-Denpasar Terbakar

Dalam RUPS kali ini, Gubernur Sulteng sebagai pemegang saham terbesar juga melantik Hj Rahmiyatie, SE selaku Dirut Bank Sulteng yang baru.

Selain peningkatan kualitas SDM, kata Bupati, Bank Sulteng juga memmerlukan perluasan jaringan kantor untuk mendukung terwujudnya sistem keuangan yang inklusif.

“Dan juga melakukan percepatan digitalisasi layanan dan produk,” kata Delis J Hehi.

Sementara itu Direksi Bank Sulteng melaporkan kemajuan kinerja tahun 2022-2023 dengan indikator keuangan sebagai berikut:

1. Total asset dari Rp11,9 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp12,0 triliun pada tahun 2023 atau naik sebesar 0,99 persen.

2. Dana pihak ketiga dari Rp8,1 triliun tahun 2022 menjadi Rp7,2 triliun pada tahun 2023 atau turun sebesar 11,31 persen.

BACA JUGA  Pengguna Sepeda Motor Banyak Lakukan Pelanggaran Lalu Lintas di Jakbar

3. Kredit yang diberikan dari Rp6,2 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp7,0 triliun di tahun 2023 atau naik sebesar 12,75 persen.

4. Laba sebelum pajak pada tahun 2023 dari Rp320,6 miliar di tahun 2022 menjadi Rp336,3 miliar tahun 2023 atau naik sebesar 4,90 persen. (MCDD/02)