JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Di masa pandemi Covid-19 banyak yang harus kehilangan penghasilan, bahkan pekerjaan. Salah satu profesi yang terdampak adalah jasa pijat panggilan.
Seperti Tugirun (42), tukang pijat panggilan yang mengaku harus beristirahat total saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan.
“Bersyukur saja dengan tabungan yang ada, kita ikuti kebijakan pemerintah demi kebaikan kita semua. Alhamdulilah kebetulan saya juga buka warung makan kecil-kecilan di Penggilingan, Jakarta Timur selama tidak ada panggilan memijat,” ucap Tugirun kepada wartawan, Sabtu (28/8/2021) malam.
Pria asal Cilacap ini mengatakan, saat ini dirinya sudah kembali menerima panggilan memijat dari langganan yang sudah lumayan banyak di Jakarta.
“Tentunya untuk sama-sama saling menjaga, saya dan langganan saya sama-sama sudah divaksin, serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, cek suhu, memakai masker, mencuci tangan, dan setelah memijat saya langsung mandi dan ganti pakaian. Alhamdulillah saya dan langganan sama-sama saling mengerti,” tutur Tugirun yang selalu membawa hand sanitizer.
“Misalnya ada orang yang memanggil sedang sakit, saya tidak terima dahulu. Saya memang butuh uang, semua juga butuh uang, tapi kita harus sama-sama saling menjaga agar tidak ikut terpapar virus Corona. Rezeki sudah ada yang mengatur,” sambung Tugirun, yang mengaku membuka jasa pijat sejak tahun 2012.
Ia pun berharap pandemi segera berakhir, sehingga aktivitas ekonomi kembali berjalan seperti biasa.
“Banyak yang takut dipijat, ya karena tidak bisa kita hindari kontak fisik, kan gak mungkin pijat jarak jauh atau pijat online,” candanya.
“Setelah banyak divaksin, dan kita sama-sama saling menjaga dan menerapkan prokes, alhamdulillah satu persatu order pijat kembali datang,” tambah Tugirun, yang pernah membuka layanan jasa pijat di Bandung dan Kalimantan Tengah.(um)