Budayawan dan Seniman Serba Bisa Remy Sylado Meninggal Dunia

Remy Sylado

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Kabar duka datang dari dunia hiburan, budayawan, sastrawan dan seniman serba bisa Remy Sylado dikabarkan meninggal dunia pada hari ini  Senin (12/12/22).

Kabar meninggalnya Remy atau nama lengkapnya Yapi Panda Abdiel Tambayong  ini disampaikan oleh Fadli Zon melalui cuitan di akun tweetwrnya.

Ucapan Selamat Idul Fitri MAHASI

“Selamat jalan Bang Remy Sylado. Baru beberapa hari lalu ngobrol ttg Elvis Presley n manajernya Kolonel Tom Parker. RIP,” kata Fadli Zon dalam cuitannya, Senin (12/12/2022).

Menanggapi hal tersebut sang sitri, Remy,Emmy Tambayong mengungkapkan meninggalnya karena penyakit stroke sejak dua tahun terakhir. Kondisinya pun semakin memburut sejak dua hari terakhir. Bintang film Taksi ini tak mau makan.

BACA JUGA  Inalillahi, Aktor Dorman Borisman Tutup Usia di Usia 73 Tahun

“Sepanjang malam merintih sakit. Perutnya jadi besar,” kata istri Emmy Tambayong saat ditemui di rumah duka, Senin (12/12).

Rencananya, Remy Sylado akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

Diketahui Remy Sylado sudah lama menderita sakit dan dirawat di RSUD Tarakan. Kondisi Remy Sylado ini mendapat perhatian dari  Pemprov DKI. Kala itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menjenguknya pada Januari 2022 lalu.

Semasa hidupnya  pria kelahiran Makassar 12 Juli 1945 (usia 77 tahun) ini  dikenal sebagai seniman serba bisa. Ia menulis novel hingga kajian bahasa. Salah satu novelnya yang terkenal adalah Cau Bau Kan: Hanya Sebuah Dosa.

BACA JUGA  Jika Terbukti Nyaleg Ustaz Yusuf Mansur Pastikan Tak Pakai Uang

Sebagai seorang Aktor, ia pernah bermain dalam drama romantis Tinggal Sesaat Lagi (1986), drama keluarga Akibat Kanker Payudara (1987) dan drama keluarga 2 dari 3 Laki-Laki (1989).

Ia kemudian  mendapatkan apresiasi dan pujian kritis, yang kesemuanya itu membuatnya mendapatkan nominasi untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia, ketiganya sebagai Aktor Pendukung Terbaik.

Selain itu Remy Sylado juga dikenal sebagai seorang wartawan senior yang mengawali karirnya di majalah Tempo (Semarang, 1965).

Kemudiani a menjadi  redaktur majalah Aktuil Bandung (sejak 1970), dosen Akademi Sinematografi Bandung (sejak 1971), ketua Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung. Dia menulis kritik, puisi, cerpen, novel (sejak usia 18).(04)

Tinggalkan Balasan