Dampak Lewotobi Meletus, Bandara Ngurah Rai Bali: 22 Penerbangan Internasional Batal

Ngurah Rai
Suasana apron di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Sabtu (7/9/2024). FOTO: Ant

DENPASAR-BALI, SUDUTPANDANG.ID – Sekurangnya ada 22 penerbangan rute internasional Bandara I Gusti Nugrah Rai, Bali dibatalkan sebagai dampak meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kata General Manager (GM) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab.

Pernyataan itu disampaikan Ahmad Syaugi Shahab melalui taklimat media yang dikutip di Denpasar, Bali, Rabu (13/11/2024).

Kemenkumham Bali

Ia menjelaskan bahwa pembatalan tersebut terjadi sejak Selasa (12/11) setelah kembali terjadinya erupsi, sementara sebelumnya hanya penerbangan domestik yang terdampak.

“Untuk Selasa (12/11) terdapat 12 penerbangan domestik, yaitu tujuh keberangkatan dan lima kedatangan yang terdampak, sementara terdapat 22 penerbangan internasional, yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan yang terdampak,” katanya.

Adapun beberapa rute internasional yang membatalkan perjalanan dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai yakni rute Australia yaitu Sydney, Adelaide, Melbourne, dan Brisbane, hingga Incheon Korea.

BACA JUGA  COVID-19 Melonjak di Singapura, Bali Ajukan 5.000 Vaksin "Booster"

Dari catatan papan pengumuman bandara, maskapai yang melayani rute tersebut adalah maskapai internasional seperti Jetstar Airways dan Qantas Airways.

“Atas peristiwa alam yang berdampak pada penerbangan ini, pihak maskapai memberikan pilihan kepada para penumpang untuk pengembalian dana, penjadwalan ulang, atau pengaturan rute ulang,” katanya.

Ia menambahkan di tengah bencana alam gunung meletus tersebut, pihak bandara juga membuat pos helpdesk di lantai 2 terminal internasional dan terminal domestik, tepatnya di area layanan maskapai.

Hingga saat ini, kata dia, untuk ruang udara di area Bandara Ngurah Rai saja tidak terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki itu.

Di luar penerbangan yang batal, bandara tetap beroperasi normal, karena setelah melakukan aerodrome observation melalui papertest hasilnya negatif, tidak ditemukan abu vulkanik di area bandara.

BACA JUGA  Jokowi Resmikan RS Internasional di Denpasar

“Hal tersebut juga diperkuat dengan informasi dan prediksi arah abu vulkanik oleh BMKG serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan pilot report atau laporan pilot,” katanya.

Untuk rute domestik, pembatalan dari dan ke Nusa Tenggara Timur sudah terjadi sejak Senin (4/11/2024), setidaknya dari 8-11 November sebanyak 46 penerbangan yang terdiri dari 30 penerbangan keberangkatan dan 16 kedatangan sudah terdampak.

Saat ini, terdapat lima bandara di Nusa Tenggara Timur yang masih aktif dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu Kuoang (KOE), Labuan Bajo (LBJ), Tambolaka (TMC), Waingapu (WGP), Ende (ENE).

Untuk maskapai regular yang beroperasi pada rute-rute tersebut adalah Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air dan Nam Air.

BACA JUGA  Kecelakaan Kereta Api Argowilis-Argosewo Terjadi di Kulon Progo, Yogyakarta

Ia mengatakan bandara memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam.

“Posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh stakeholder terkait,” demikian Ahmad Syaugi Shahab. (Ant/02)