JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Event Organizer (EO) Real Art Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan promosi budaya Nusantara melalui pengiriman tim Duta Budaya Kodam Jaya/Jayakarta ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebanyak 30 orang yang terdiri dari 21 penari, 5 pelatih, dan 4 official berangkat pada Minggu, 13 April 2025 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Negeri Jiran.
Rombongan ini merupakan pemenang Grand Final Lomba Tari Kreasi Nusantara Piala Pangdam Jaya 2024 yang digelar beberapa waktu lalu. Keberangkatan ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus peluang untuk menampilkan seni budaya Indonesia di kancah internasional.
Pimpinan EO Real Art Indonesia, Dhannie, menjelaskan bahwa sebelum keberangkatan, tim telah melakukan audiensi dengan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Rafael Granada Baay yang diwakili oleh Aster Kasdam Jaya, Kolonel Inf Wawan, pada Jumat (11/4/2025) di Makodam Jaya.
“Kami menyampaikan agenda lengkap tim selama berada di Kuala Lumpur. Pada tanggal 14 April 2025, rombongan akan diterima oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Kemudian, mereka akan tampil di Sekolah Seni Malaysia Kuala Lumpur pada 15 April, dan dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 16 April,” terang Dhannie.
Setelah lawatan budaya ke Malaysia, Real Art Indonesia telah menyiapkan gelaran Lomba Tari Kreasi Nusantara Piala Walikota Jakarta Pusat yang akan berlangsung pada 19–20 April 2025 di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kompetisi ini bertujuan menyeleksi para talenta terbaik untuk mengikuti Grand Final Piala Pangdam Jaya yang direncanakan pada Desember 2025.
“Kompetisi di tingkat kota ini akan menjadi pintu masuk untuk tampil di panggung yang lebih besar dan sekaligus sebagai upaya berkelanjutan kami dalam melestarikan seni budaya Indonesia,” tambahnya.
Langkah Real Art Indonesia menggandeng Kodam Jaya dan pemerintah daerah dalam mendukung potensi generasi muda melalui seni tari dinilai sebagai strategi efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia secara global.
Dengan semangat kolaboratif dan semarak semangat kebudayaan, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan diplomatik melalui jalur kebudayaan.(PR/04)