JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar silaturahmi dan sosialisasi penyakit kanker kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota di Gedung F Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Dalam sambutannya, Ketua DWP Kemendagri Nani Nofiar Suhajar mengimbau kepada ASN sekaligus anggota internal DWP untuk bersama-sama menjaga kesehatan, khususnya dari penyakit kanker. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia sebesar 13 persen setelah penyakit kardiovaskuler.
“Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran dan kepedulian kita terutama dalam mengendalikan faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker dapat meningkat, sehingga angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker dapat ditekan,” katanya.
Ia menjelaskan, data WHO tersebut mencatat setiap tahun ada 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Pada tahun 2020 kejadian tersebut dapat mencapai kira-kira 26 juta orang, dan 17 juta di antaranya meninggal dunia akibat kanker. Kejadian ini akan lebih cepat terutama untuk negara miskin dan berkembang.
Lanjut Nani, para ahli memperkirakan bahwa 40 persen kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker. Karena itu perlu upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pengetahuan. Ini utamanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, serta meningkatkan imun dengan cara mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
“Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, namun dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti merokok, paparan sinar ultraviolet, mengonsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, obesitas, diet tidak sehat, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker,” terangnya.
Nani membeberkan, dari berbagai survei diketahui salah satu faktor penyebab tingginya jumlah kasus kanker stadium lanjut adalah keengganan memeriksakan diri ke dokter karena takut didiagnosis kanker. Oleh sebab itu, dia mengimbau agar seluruh peserta dapat mengikuti acara ini hingga selesai, dan memanfaatkan informasi yang didapat dengan sebaik-baiknya dengan berusaha menurunkan risiko kanker.
“Jika kita tahu penyebab terjadinya penyakit itu insya Allah kita bisa menghindari. Kanker sebenarnya dapat didiagnosis secara dini, deteksi dini kanker tidak hanya dapat menurunkan angka kematian akibat kanker, tapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup penderitanya,” jelasnya.(Bkt)