JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Kasus dugaan penyekapan yang dituduhkan kepada Nindy Ayunda diselidiki Polres Metro Jakarta Selatan. Dikabarkan Nindy dipanggil kembali.
Fahmi Bachmid, kuasa hukum Sulaeman, korban penyekapan mengaku dirinya mendengar informasi penyidik Polres Metro Jaksel akan memanggil Nindy Ayunda kembali.
“Ya, saya mendengar itu. Tapi kebenaran dan kapan dipanggilnya, silakan tanyakan langsung ke Polres Jaksel,” kata Fahmi Bachmid kepada sudutpandang.id Minggu (27/11).
Dia pun meminta kepada penyidik Polres Jaksel untuk bersikap tegas terhadap Nindy Ayunda jika yang bersangkutan mangkir dari panggilan.
“Jangan sampai seperti yang sudah-sudah, mangkir beberapa kali tapi terkesan tidak ada tindakan tegas dari polisi,” ujarnya.
Selain itu, Fahmi meminta pihak Polres Metro Jaksel menjadwalkan pemeriksaan Nindy Ayunda pada siang hari, bukan tengah malam, seperti beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan, di era keterbukaan informasi seperti sekarang, institusi Polri harus terbuka ke masyarakat, bukannya justru terkesan menutup-nutupi.
“Kasus penyekapan ini mendapat perhatian dari masyarakat luas. Jadi, Polres Jaksel harus terbuka. Nindy juga terkesan menghindar dari wartawan,” ucap Fahmi.
Saat dikonfirmasi, Kasie Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi mengaku dirinya belum mendengar penyidik berencana memanggil kembali Nindy Ayunda.
“Belum ada. Tapi nanti saya tanyakan ke penyidik,” kata AKP Nurma Dewi.
Sebelumnya, pada Selasa (22/11), penyidik Polres Metro Jaksel memanggil saksi kunci kasus penyekapan, Lia Karyati, eks asisten rumah tangga (ART) Nindy Ayunda.
Kepada penyidik, Lia mengaku dirinya ikut disekap bersama Sulaeman, eks sopir pribadi Nindy Ayunda. Dia pun menyebutkan pelaku penyekapan berinisial DS.
Tak hanya itu, Lia mengatakan dirinya diancam oleh pelaku akan dicongkel dan dihabisi nyawanya.
Ancaman itulah yang membuat dirinya sempat membantah adanya penyekapan yang terjadi.
Lia mengaku, saat itu dirinya berada dalam tekanan sehingga mau tak mau mengatakan bahwa dia tidak disekap oleh Nindy Ayunda. “aku direkam dan disuruh ngomong kalau aku enggak disekap, di saat itu aku takut. Di konferensi pers aku suruh ngomong enggak disekap, tapi itu disuruh mereka,” ungkap Lia Karyati.
Lia lantas mengatakan bahwa pelantun lagu ‘Cinta Cuma Satu’ tersebut melakukan penyekapan dan ancaman pembunuhan itu tak seorang diri. Dia menyebut, Nindy Ayunda bersama seseorang berinisial DS.
“Inisialnya DS. Enggak mungkin kalau penyekapan cuma satu orang,” ujarnya.(04)