“Prabowo akan menjadi ‘Panglima Diplomasi Indonesia’, bukan hanya tampil di fora internasional, tapi juga akan secara serius memperjuangkan amanat konstitusi, yakni menghapuskan penjajahan di muka bumi, terutama meningkatkan dukungan bagi kemerdekaan Palestina.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Penasihat Forum Akademisi Indonesia (FAI) Aat Surya Safaat menilai, Prabowo Subianto dalam kepemimpinannya nanti selaku Presiden RI 2024-2029 akan dapat meningkatkan peran aktif Indonesia di panggung internasional.
Pandangan tersebut disampaikan Aat Surya Safaat dalam perbincangan dengan wartawan terkait prediksi pelaksanaan politik luar negeri RI lima tahun ke depan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Tantangannya pasti tidak ringan. Tapi saya yakin Pak Prabowo akan dapat meningkatkan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia di fora internasional, terutama karena dia mempunyai kemampuan lobby dan memiliki networking yang luas di dunia internasional,” katanya di Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Menurut Aat, Prabowo akan meningkatkan posisi Indonesia menjadi salah satu pelaku utama dalam konstelasi global.
“Sesuai visinya yang antara lain mengembalikan peran aktif dan kepemimpinan Indonesia di panggung internasional,” ujar wartawan senior yang pernah menjabat Direktur Pemberitaan ANTARA 2016 itu.
Dalam pergaulan internasional nanti, lanjutnya, Indonesia tidak hadir sebagai “penonton” tapi diyakini akan turut tampil sebagai penentu arah perdamaian, baik pada level regional maupun internasional.
“Prabowo akan menjadi ‘Panglima Diplomasi Indonesia’, bukan hanya tampil di fora internasional, tapi juga akan secara serius memperjuangkan amanat konstitusi, yakni menghapuskan penjajahan di muka bumi, terutama meningkatkan dukungan bagi kemerdekaan Palestina,” kata Kepala Biro Kantor Berita ANTARA New York 1993-1998 itu.
Aat menambahkan bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang belum merdeka sejak pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955. Masalah ini pun akan menjadi skala prioritas bagi Prabowo yang dikenal peduli terhadap rakyat Palestina.
Prabowo selama ini dikenal mempunyai networking (jaringan) luas di dunia internasional. Putera dari Begawan Ekonomi Prof. Dr Soemitro Djojohadikusumo (alm.) itu pernah belajar di sekolah parakomando di Fort Bragg Amerika Serikat (AS) dengan predikat lulus terbaik dari kalangan mahasiswa asing, bersama Raja Yordania Abdullah II Ibnu al-Hussein, teman dekatnya di “Kampus Baret Hijau” di AS itu.
Setelah berhenti dari dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan di beberapa negara Eropa. Sekembalinya ke Indonesia, ia menekuni dunia bisnis, mengikuti jejak adiknya, Hashim Djojohadikusumo yang merupakan seorang konglomerat, sementara di dunia politik ia menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.
“Kemampuan lobby dan networking yang luas di dunia internasional seperti ditunjukkannya saat menjadi Menteri Pertahanan menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki Pak Prabowo, apalagi jika Menteri Luar Negeri yang dipilihnya nanti adalah orang yang memahami dengan baik dunia diplomasi dan arti pentingnya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif seperti halnya Menlu Bu Retno Marsudi,” ungkapnya.
Kendati demikian, lanjutnya, menyiasati situasi internasional yang penuh dinamika dan memajukan ekonomi di dalam negeri akan menjadi tantangan yang tidak ringan bagi Presiden Prabowo nanti.
Peraih Press Card Number One (PCNO) PWI itu menambahkan, ke depan Pemerintah RI harus terus mempertahankan politik luar negeri bebas-aktif secara konsisten.
“Pemerintah dituntut melaksanakan politik luar negeri seluwes mungkin tanpa mengabaikan kepentingan nasional,” pungkas Sarjana Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya itu.(01)