JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) Farhat Abbas menanggapi viralnya postingan Niluh Djelantik di Instagram soal perilaku segelintir warga negara asing (WNA) di Bali. Farhat menilai apa yang dilakukan Niluh Djelantik justru hanya membuat gaduh.
“Menurut saya apa yang dilakukan Niluh Djelantik ini bertentangan dengan hukum yang berlaku, apa yang dilakukannya tidak dapat dibenarkan, dan dapat dijerat dengan UU ITE,” kata Farhat, kepada wartawan, Selasa (21/3/2023).
Ia menyebut postingan Niluh Djelantik di Instagram membuat masyarakat tidak nyaman. Dapat memberikan efek negatif untuk pariwisata di Pulau Dewata.
“Masyarakat Bali akan mendapat dampak negarif, dan jadi preseden buruk apabila para turis asing tidak lagi masuk ke Pulau Dewata,” kata Farhat.
“Masyarakat Bali harusnya sadar akan dampak dari viralnya postingan Niluh, ini akan menjadi kesempatan buat kompetitor Bali di bidang pariwisata,” lanjut advokat itu.
Ia mengungkapkan, Bali tiga kali merasakan pahitnya kehidupan setelah dunia pariwisata diguncang berbagai kejadian.
“Kita ingat Bom Bali 1, Bom Bali 2 serta pandemi Covid-19 yang menerpa pulau yang indah ini, masyarakat Bali mengalami tekanan kehidupan yang berat, karena masyarakat Bali pada umumnya mengantungkan hidup di dunia pariwisata,” ujarnya.
Meskipun tujuannya baik, lanjutnya, apa yang dilakukan Niluh adalah hal yang salah.
“Jangan korbankan masyarakat hanya untuk kepentingan popularitas, dan taatlah dengan hukum yang berlaku, masih ada koridor yang jelas untuk melakukan tindakan, berikan kepercayaan kepada aparat yang berwenang melakukan tindakan bukan memviralkan, sebab dampaknya Bali akan sepi dari kunjungan wisatawan asing, dan ini berakibat buruk buat kehidupan masyarakat Bali,” saran Farhat.
Masih menurut Farhat, lebih baik melaporkan WNA yang diduga melanggar kepada pihak yang berwenang. Apabila masyarakat mengetahui adanya hal yang melanggar oleh WNA, sebaiknya dilaporkan bukan diviralkan.
“tidak melulu diviralkan yang justru akan berdampak buruk. Apa yang dilakukan Niluh di sosmed adalah bentuk dari pengadilan jalanan ala Bali, dan ini akan berakibat wisatawan asing akan enggan masuk ke Bali karena terkesan Bali tidak aman,” pungkas Farhat Abbas.(Tim)