BANTEN, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri diminta mengusut sengkarut pengelolaan minyak goreng. Firli selama ini dinilai berhasil menangkap para koruptor.
Hal itu dinyatakan Kelompok Tani Masyarakat Desa Cikatomas, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Mereka membentangkan poster yang meminta Firli mengusut permainan tata kelola seputar minyak goreng, termasuk maraknya isu penimbunan dan pemalsuan.
“Salam antikorupsi dari petani Cikatomas Pak Firli. Jangan kendor, usut tuntas mafia minyak goreng,” terang bunyi tulisan poster tesebut.
Tokoh Kelompok Tani Cikatomas Suwirta mengatakan, masyarakat sudah gerah dengan sebagian pihak yang memanfaatkan keadaan. Terlebih terhadap mereka yang melalui kekuasaannya diduga dengan sengaja membuat amburadul pengelolaan minyak goreng.
“Saya dengar kemarin di (kecamatan) Warunggunung ada yang digerebek. Benar-benar keterlaluan ini mah,” kata Suwirta dalam pernyataannya kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Bukan tanpa alasan Suwirta menyebut nama Ketua KPK. Menurutnya, selama ini Firli terbukti hadir melindungi kepentingan rakyat di kala susah melalui kerja pemberantasan korupsi.
“Dia yang tangkap menteri yang korupsi Bansos Covid,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Yani Maryani. Ia terkesan dengan keberanian Firli yang menangkap dua menteri dalam hitungan hari, yakni kurang dari dua pekan.
Meski diketahui kedua menteri tersebut merupakan elit penting di partai politik, KPK di bawah pimpinan Firli tetap mengusut tuntas tanpa pandang bulu.
“Saya tidak mengerti ya, baru kali ini minyak goreng begini. Kalau ada permainan, entah itu siapa, ditangkapin saja,” pintanya.
Ia berharap persoalan minyak goreng tidak berlarut-larut. Apalagi umat Muslim akan menjalani puasa Ramadan di mana konsumsi rumah tangga biasanya meningkat.
“Tolonglah yang di atas pahami keadaan rakyat,” imbuhnya.
Ia juga bertekad akan mendukung Firli untuk Pilpres 2024, terlebih bila turun tangan serta berhasil memberantas mafia minyak goreng.
“Pasti dukung, sudah kelihatan bekerja,” pungkasnya.