PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Gubernur Kalbar Sutarmidji, mengunjungi SMA Negeri 1 Pontianak untuk meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan pelajar SMA dan SMK, Jum’at (9/7/2021).
Hadir mendampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Sugeng Hariadi.
“Pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar dimulai dari kelas XII terlebih dahulu. Jumlah kemarin ade 10 ribu lebih rata-rata sekolah ada lima ratusan dan ini sedang berjalan sekitar 22 hari kedepan dan hari ini sudah masuk hari ketiga dan besok akan berlanjut lagi sesuai jadwal yaitu SMU Negeri 2 gabung dengan SMU Negeri 11,” jelas Sugeng Hariadi.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi bagi Pelajar SMA/SMK ini dapat mendukung program Vaksinasi Nasional. Pihaknya mengharapkan kepada orang tua dapat mendukung program vaksinasi dalam rangka penguatan imunitas tubuh siswa sesuai SKB Empat Menteri untuk memulai pembelajaran tatap muka bahwa.
“Selain gurunya yang divaksin juga peserta didiknya harus di vaksin. Jadi intinya program dari Pemerintah ini harus didukung oleh masyarakat, sehingga dengan divaksinasi ini akan mengurangi penularan. Penularan memang tetap ada walaupun sudah vaksin, tetapi sudah ada perlawanan sehingga kadarnya lebih rendah dari orang yang tidak divaksin,” terangnya.
“Saya juga mengharapkan kepada masyarakat yang punya putra-putrinya di SMA/SMK agar mendukung program pemerintah sehingga Vaksinasi ini berjalan sukses dan lancar dan apabila kondisi sudah membaik nanti kita akan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.,” harap Sugeng Hariadi.
Sebagian besar orang tua siswa, lanjutnya, mendukung program vaksinasi tapi belum sampai seratus persen. Sehingga pihaknya berharap paling tidak ada 90 persen orang tua mendukung.
“Untuk SMU Negeri 1 ini informasi terakhir 311 siswa dari 445 siswa sudah mendaftar vaksinasi yaitu sudah hampir 80 persen, dan ini sudah lumayan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, setelah divaksin nanti dilihat proses pembelajaran tatap muka untuk zona orange. Gubernur Kalbar menyarankan untuk tidak tatap muka dulu, apalagi zona merah yang sangat tinggi.
“Tapi jika semua vaksinasi ini berhasil, maka semua kasus Covid-19 akan menurun dan zona berubah menjadi kuning kita bisa memulai belajar tatap muka,” katanya.
Sugeng menjelaskan, PPKM Darutau di Pulau Jawa dan Bali untuk bepergian harus mengantongi surat vaksin. Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mewajibkan masyarakat agar divaksinasi.
“Sebenarnya tidak ada upaya pemerintah untuk menyengsarakan masyarakat, tapi sebaliknya untuk memakmurkan dan melindungi, untuk itu kita harus sama-sama mendukung program vaksinasi ini,” pesannya.
“Selain itu untuk sekolah di daerah Kabupaten dan Kota yang lain juga diberlakukan vaksinasi seperti ini, dengan adanya surat Instruksi Gubernur untuk mempercepat vaksinasi, jadi selain masyarakat juga anak-anak usia 12 sampai 18 tahun, tapi kita lebih prioritaskan ke usia 18 tahun atau usia SMA/SMK dulu, tapi ini bertahap di kelas 12, hingga ke bawah dan semua akan di vaksinasi,” pungkasnya.(L4Y)