HUT ke-76 RI, PLBSI Kalbar Raih Prestasi di Masa Pandemi

“Terus mengasah diri dan mengambil setiap event nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh PLBSI, selama masa pandemic Covid-19 ini, walaupun kita hanya secara virtual dan berkarya dari rumah.”

PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia dan HUT ke-21 Persatuan Liong dan Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI), Pengurus Besar PLBSI melaksanakan lomba desain poster liong dan barongsai tingkat nasional.

Kemenkumham Bali

Ketua Umum PLBSI Prof Dr Nurdin Purnomo menyampaikan salam sehat dan sejahtera kepada seluruh peserta lomba desain poster tahun 2021.

Hal ini disampaikan Prof Nurdin Purnomo saat berlangsungnya pengumuman pemenang secara virtual melalui zoom yang dihadiri oleh para peserta dan beberapa pengurus PLBSI. Di antaranya dari Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Provinsi Jambi, dan lain-lain.

“Dalam suasana pandemi global ini, hanya virtual event yang bisa digunakan untuk menggelar kompetisi atau lomba desain poster 2021, tapi hasil kompetisinya luar biasa, dan karya-karya seni kreatif yang menakjubkan disertai dengan kata-kata motivasi inspiratif yang luar biasa,” katanya mengapresiasi.

Prof Nurdin Purnomo menjelaskan, 14 Agustus 2021 adalah Hari Olahraga Tradisional Internasional yang ditetapkan oleh International Day Traditional Sports and Games
(UNESCO).

Foto:dok.PLBSI

Ia menyatakan semua peserta lomba adalah pemenang, karena telah menang dari global pandemic Covid-19 sekarang ini untuk tetap bisa berkarya terus hingga pada Hari Kemerdekaan RI dan seterusnya.

“Saya yakin, mereka akan mewarisi dan mengembangkan olahraga dan budaya tradisional negara dan bangsa kita, serta membantu pemerintah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur” ucap Prof Nurdin Purnomo.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada panitia dan juri yang telah sukses meluncurkan kompetisi ini.

Kalbar Juara Umum

Peringkat pertama diraih oleh SMP Kristen Immanuel 2, Icha Mona Agnesia di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.

Peringkat II: Jenniver Evelyn Josan dari SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, Kalbar.

Peringkat III: Kenisha Viekestri Liusvia, SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, Kalbar

Pemenang Hasil Karya Terfavorit: Angel Natalia SMP Kristen Immanuel, Kota Pontianak, Kalbar. Juara Favorit ke-2: Rusianda Eka Saputra (Leng Chun Say asal Provinsi Jambi) Juara Favorit ke-3, Ucuk Sentosa, SH (Independent Dragon & Lion Dance Association) Kab. Kubu Raya, Kalbar, dan Juara Favorit ke-4, Veryanto (Dragon & Lion Dance Abadi) Kab. Kubu Raya, Kalbar dan seterusnya.

Foto:dok.PLBSI

Saat virtual meeting, para juri, panitia dan peserta lomba desain poster Liong dan Barongsai, yang berlangsung pada hari Minggu (15/8/2021) pukul 14.00 WIB hingga selesai, juga merupakan ajang penilaian dan mendengarkan makna dari gambar yang ada pada poster para pemenang.

Pada kesempatan itu, PLBSI Provinsi Kalbar menjadi juara umum mengungguli para peserta dari provinsi di Indonesia yang mengikuti acara ini.

Jangan Mudah Berpuas Diri

Ketua Pengprov PLBSI Kalbar Jonky, S.Kom, MM, berharap kepada para pemenang saat ini jangan mudah berpuas diri. Pasalnya, akan terus ada pemenang baru yang akan terus bermunculan.

“Jadi harus terus mengasah diri dan mengambil setiap event nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh PLBSI, selama masa pandemic Covid-19 ini, walaupun kita hanya secara virtual dan berkarya dari rumah,” pesan
Jonky mengingatkan para pemenang.

Selain itu, lanjutnya, ini adalah hal-hal positif yang harus terus diciptakan. Sehingga generasi muda bisa terus produktif dan aktif dalam mengembangkan olahraga dan seni budaya tradisional.

“Merupakan kekayaan dari keberanekaragaman yang ada di negara kita,” ujarnya.

Foto:dok.PLBSI

Dijelaskannya, PLBSI Kalbar selalu aktif dan terus produktif mengembangkan seni dan budaya liong dan barongsai melalui berbagai event virtual selama masa pandemi Covid-19. Sebelumnya juga dengan sukses telah menyelenggarakan Pelatihan Juri bersertifikasi Liong dan Barongsai Kalbar Open untuk semua peserta dari berbagai Kota di Indonesia.

“Pelatihan Juri ini berlangsung 3 hari full secara virtual atau online via Zoom, berturut-turut dimulai dari 23-25 Juli 2021, dimana para peserta didominasi dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, disusul dari Kota Jakarta, Kota Manado, dan lain-lain,” terangnya.

Para peserta diberikan pelatihan intensif selama 3 hari sesuai jam yang telah dijadwalkan dari beberapa narasumber resmi dan bersertifikasi dari World Kungfu Dragon and Lion Dance Federation (WKDLDF) dan International Dragon and Lion Dance Federation (IDLDF).

Pelatihan Juri

Selama pelatihan juri dimulai hari pertama, salah satu narasumber Shifu Chan Sin Tong, asal Malaysia memberikan pengetahuan dasar tentang jenis jenis barongsai dan liong serta kategori perlombaan nasional maupun internasional yang sering diadakan.

Foto:dok.PLBSI

Pelatihan ini sangat mengutamakan pemahaman para juri harus bisa melihat cara bermain barongsai, liong dan tambur yang benar begitu juga jenis musik yang dimainkan.

Dilanjutkan hari kedua, peserta diharuskan bisa praktek langsung melihat dan menilai atraksi barongsai tradisional dan tonggak serta liong tradisional. Pada sesi Liong tradisional dipandu secara khusus oleh Master Kristianus Liem asal Purwokerto Jawa Tengah, yang juga merupakan salah satu narasumber saat pelatihan juri berlangsung.

Pelatihan juri ditutup pada hari ketiga dengan ujian kelulusan para peserta dalam melakukan praktek penilaian secara langsung dan diwajibkan juga harus menjawab soal soal teori dengan baik.

Walaupun narasumber menggunakan bahasa Mandarin, namun bukan menjadi kendala berarti. PB PLBSI telah menyediakan penerjemah sehingga bisa sepenuhnya dimengerti baik secara lisan maupun tulisan.

BACA JUGA  Kodim 1207/BS Gelar Salat Idul Fitri 1442 H Bersama Anggota dan Warga Sekitar

Para juri yang lulus mendapatkan REFEREE PASS dan tentunya menjadi kader di kota masing-masing  Tentunya bukan hal yang mudah, karena seorang juri dalam pelatihan ini diberikan penempaan moral.

“Seorang juri harus diri sendiri sehat, punya karakter dan sikap yang baik dan jadi teladan. Selama pertandingan tidak diperbolehkan komunikasi dengan para team atau peserta pertandingan,” kata Shifu Chan Sin Tong, Head Judge of WKDLDF.

Sikap jujur, displin dan bijak harus dipegang sekuat-kuatnya oleh para Juri liong dan barongsai. Kemudian harus update atau mengikuti terus training setiap 2-3 tahun sekali baik yang diadakan oleh PLBSI secara nasional maupun oleh WKDLDF dan IDLDF secara internasional.(L4Y)

Tinggalkan Balasan