KENDARI, SUDUTPANDANG.ID – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditetapkan sebagai nominasi terbaik penyelenggara kuliah kerja nyata (KKN) antar-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.
Rektor IAIN Kendari Prof Dr Faizah Binti Awad di Kendari, Kamis (27/10/2022) mengatakan penetapan itu berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendis Kementerian Agama Nomor B-805/DJ.I/Dt.I.III/HM.01/10/2022 tertanggal 19 Oktober 2022.
“IAIN Kendari berada pada urutan pertama, disusul UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulung Agung, dan UIN Raden Mas Said Surakarta,” katanya.
Menurutnya pemberian penghargaan penyelenggara KKN terbaik merupakan bagian dari kegiatan The 4th International Conference on University – Community Engagement (ICON – UCE) yang diselenggarakan di IAIN Syeh Nurjati Cirebon pada tanggal 24-26 Oktober 2022.
Rektor mengaku bukan hal yang mudah bagi IAIN Kendari dapat lolos pada enam besar penyelenggara KKN terbaik. Pencapaian ini berkat kerja tak kenal lelah tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dalam menyelenggarakan KKN yang berkualitas.
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan pihaknya dalam mengubah pandangan KKN sebagai giat rutinitas menjadi program berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat telah memenuhi kriteria indikator penyelenggaraan KKN yang berkualitas dan terukur.
“Kita akan terus lanjutkan agar dampak yang dirasakan masyarakat lebih besar lagi,” kata Faizah Binti Awad.
Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Kendari, Dr Abdul Gaffar menjelaskan instrumen penilaian penghargaan yang ditetapkan panitia, antara lain memiliki kekhasan dan keistimewaan dibandingkan PTKIN lain, memiliki metodologi, aplikasi, program kerja sama, publikasi, dan keberlanjutan program serta sinergi dengan pemerintah daerah.
“Kami berupaya memenuhi data dukung instrumen penilaian yang ditetapkan panitia, termasuk video profil penyelenggaraan KKN. Alhamdulillah, kita masuk nominasi bersama lima PTKIN IAIN. Mudah-mudahan kami bisa melewati tahapan penilaian selanjutnya dengan baik dan lancar,” katanya.
Menurut dia IAIN Kendari menyelenggarakan KKN dengan metodologi asset based community development (ABCD). Metode ini dinilai relevan untuk memaksimalkan penyelenggaraan KKN maritim dengan pertimbangan geografis Sultra yang didominasi wilayah pesisir.
“Daerah pesisir Sultra memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, baik perikanan, kelautan maupun perkebunan dan pertanian. Namun, potensi belum diolah sepenuhnya,” katanya.
Ribuan mahasiswa KKN yang dikirim ke wilayah pesisir Kabupaten Bombana, Konawe Utara, Konawe Kepulauan dan Wakatobi diberikan pembekalan untuk menggali potensi tersebut, dan mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi dan menjadi sumber penghasilan masyarakat setempat, kata Abdul Gaffar. (02/Ant)