INSA Jaya Dorong Lintas Sektor Atasi Kontainer Longstay dan YOR

INSA
INSA Jaya Dorong Lintas Sektor Atasi Kontainer Longstay dan YOR (Foto: Net)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Jaya menyerukan langkah konkret untuk mengatasi dua tantangan utama yang terus menghambat efisiensi logistik nasional di Pelabuhan Tanjung Priok, meningkatnya jumlah kontainer longstay dan pemberlakuan kebijakan Yard Occupancy Ratio (YOR) 65% yang dinilai sudah tidak relevan.

Dalam rapat koordinasi dan evaluasi strategis yang digelar bersama KSOP Tanjung Priok, Pelindo, Bea Cukai, operator terminal, serta asosiasi pelayaran dan logistik, INSA Jaya menekankan perlunya transformasi sistemik untuk menciptakan pelabuhan yang lebih produktif dan tanggap terhadap dinamika perdagangan global.

Kontainer yang tertahan terlalu lama di terminal pelabuhan telah lama menjadi masalah klasik, namun kini dampaknya semakin terasa. INSA Jaya mencatat, penumpukan kontainer yang tidak segera dikeluarkan memicu:

  • Keterlambatan distribusi logistik nasional.
  • Kenaikan biaya pelayaran dan bongkar muat.
  • Kemacetan di area pelabuhan.
  • Serta gangguan terhadap jadwal keberangkatan kapal.
BACA JUGA  Danramil Kraksaan Ikuti Istighosah dan Doa Bersama Warga

Beberapa penyebab yang diidentifikasi antara lain keterbatasan kapasitas penumpukan, proses custom clearance yang lambat, serta banyaknya Barang Tidak Dikuasai (BTD) dan barang rusak yang belum tertangani.

Untuk mengatasi masalah ini, INSA Jaya mengusulkan:

  • Pembentukan tim reaksi cepat lintas instansi yang aktif 24/7.
  • Penyusunan protokol operasional terpadu.
  • Penggunaan anggaran darurat operasional melalui Surat Keputusan Bersama (SKB).
  • Pembentukan konsorsium logistik multi sektor guna mempercepat relokasi kontainer bermasalah.

Kebijakan pembatasan Yard Occupancy Ratio 65% dinilai justru menciptakan hambatan baru dalam pelayanan kapal. INSA Jaya menegaskan bahwa angka ini semestinya menjadi alat evaluasi internal, bukan parameter yang membatasi operasi kapal secara rigid.

INSA Jaya merekomendasikan agar:

  • Data YOR diperbarui (terakhir diterbitkan pada 2016).
  • Dibentuk tim evaluasi kebijakan YOR lintas lembaga.
  • Penggunaan sistem digitalisasi real-time untuk memantau slot sandar dan tingkat kepadatan.
  • DPP INSA dan Dirjen Perhubungan Laut segera menindaklanjuti revisi kebijakan melalui rekomendasi formal.
BACA JUGA  PLN Catatkan Kenaikan Penjualan Listrik 6,17 Persen Tahun 2022

Dalam forum Rapat Mitigasi Kemacetan DLKP dan DLKR pada 14 Mei 2025 bersama Dishub DKI Jakarta, INSA Jaya juga menyoroti masalah akses jalan di sekitar pelabuhan. Mereka mendorong Pemprov DKI melakukan:

  • Peninjauan ulang kapasitas jalan raya di area Cakung dan Marunda.
  • Penegakan Amdal Lalu Lintas terhadap operasional depo peti kemas yang menyebabkan antrian kendaraan kontainer.

Menurut Sekretaris INSA Jaya, Mohamad Erwin Y. Zubir, pembenahan Pelabuhan Tanjung Priok adalah kunci perbaikan rantai pasok nasional.

“Jika kita bisa menyelesaikan masalah-masalah di Tanjung Priok, maka Indonesia akan punya fondasi kuat dalam membangun sistem logistik nasional yang tangguh,” tegasnya.(PR/04)