Italia dan Spanyol Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza

Italia dan Spanyol Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza
Armada Global Sumud Flotilla berangkat dari Pelabuhan Barcelona, Spanyol, menuju Jalur Gaza. (Dok. Al Jazeera)

SUDUTPANDANG.ID – Italia dan Spanyol mengambil langkah tegas dengan mengirim kapal perang untuk mengawal armada bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza. Langkah ini tidak hanya dimaksudkan untuk melindungi warga negara mereka yang terlibat, tetapi juga menjadi sinyal politik kuat kepada Israel agar menghormati hukum internasional.

Dilansir sudutpandang.id dari The Guardian, Jumat (26/9/2025), keputusan Italia dan Spanyol muncul setelah laporan adanya serangan drone terhadap kapal-kapal penyalur bantuan di lepas pantai Yunani. Armada yang kedua negara NATO itu dikenal sebagai Global Sumud Flotilla, berangkat dari Spanyol dengan membawa aktivis pro-Palestina dari 44 negara.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan bahwa pengerahan kapal Angkatan Laut semata-mata bertujuan memastikan keselamatan warganya.

BACA JUGA  Gattuso Resmi Latih Timnas Italia, Target Utama: Lolos ke Piala Dunia 2026

“Kapal Angkatan Laut sedang dikerahkan untuk memastikan bahwa, jika perlu, warga negara kami dapat diselamatkan dan dipulangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menegaskan bahwa kapal perang negaranya tidak dikirim untuk berkonfrontasi. Ia menyebut pengawalan itu langkah preventif, sekaligus menilai aksi maritim aktivis pro-Palestina sangat berisiko. Namun, Meloni juga mengecam penggunaan drone yang membahayakan keselamatan armada bantuan.

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menambahkan bahwa terdapat sejumlah warga Italia, termasuk anggota parlemen nasional dan Eropa, di atas kapal. Tajani menyatakan pemerintah Italia telah mengajukan nota diplomatik kepada Israel.

“Untuk memastikan keselamatan mereka, Kementerian Luar Negeri telah memberi tahu otoritas Israel bahwa setiap operasi yang dipercayakan kepada pasukan Israel harus dilakukan sesuai hukum internasional dan prinsip kehati-hatian mutlak,” bunyi pernyataan resmi kementerian tersebut, dikutip dari Times of Israel.

Sejumlah peserta flotilla mengaku mendengar lebih dari selusin ledakan di sekitar kapal saat berlayar di lepas pantai Yunani, Selasa malam. Mereka juga melaporkan adanya kerusakan di beberapa dek akibat benda tak dikenal yang dijatuhkan dari udara.

BACA JUGA  Mimpi Buruk Madrid di Stadion Mestalla

Kehadiran kapal perang Italia dan Spanyol dipandang sebagai eskalasi diplomatik. Selain melindungi warganya, kedua negara Eropa itu secara tidak langsung menekan Israel untuk menahan diri. Bagi para aktivis, dukungan ini memberi sinyal bahwa perjuangan mereka mendapat perhatian di tingkat internasional.(red)