JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Rini Diana, istri dari Sulaeman, korban penyekapan yang diduga dilakukan penyanyi Nindy Ayunda berencana akan meminta bantuan kepada Indonesia Police Watch (IPW) agar laporannya ditangani serius.
Rini mengatakan, sejak kasus penyekapan dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 15 Februari 2021, hingga kini perkembangannya terkesan jalan di tempat.
“Sudah setahun lebih sejak kasus penyekapan ini dilaporkan, hingga sekarang ini polisi hanya berputar-putar menangani kasus ini. Saksi-saksi yang sudah diperiksa, diperiksa lagi berulang kali. Tapi saksi yang tidak datang, tidak memenuhi panggilan polisi dibiarkan saja, enggak dijemput paksa,” ujar Rini kepada wartawan, Rabu (19/10).
Ia berharap dengan bantuan IPW maka kasus penyekapan yang dialami suaminya akan tuntas, dan pelakunya (Nindy Ayunda) akan dikenakan sanksi hukum yang setimpal.
Rini beralasan dirinya berencana meminta bantuan IPW, karena mendapatkan informasi bahwa diduga Nindy Ayunda dibekingi oknum polisi.
Dia pun mengungkapkan, saat suaminya disekap oleh Nindy Ayunda, ada oknum polisi menyaksikannya.
“Anggota polisi itu diam saja, tidak menghalangi aksi penyekapan selama 30 hari yang dialami suami saya,” ungkap Rini.
Rini juga membeberkan ada kejanggalan saat Polres Jakarta Selatan memeriksa Nindy Ayunda yaitu pemeriksaan dilakukan pada tengah malam hari, terkesan agar tidak diketahui atau menutup-nutupi dari wartawan atau publik.
“Ada kesan Nindy Ayunda takut bertemu wartawan. Kalau merasa enggak bersalah, kenapa takut,” tukasnya.
Kejanggalan serupa juga saat pemeriksaan terhadap Dito Mahendra, kekasih Nindy Ayunda, yang terkesan ditutup-tutupi. “Kapan Dito diperiksanya tidak ada yang tahu. Kami juga tidak diberitahu, padahal polisi wajib memberitahu kepada kami selaku korban,” ucap Rini.
“Kejanggalan lainnya yaitu Polres Jakarta Selatan belum memeriksa ibunya Nindy Ayunda untuk dimintai keterangannya. Kalau alasannya sakit, polisi harus memastikan apakah alasan itu benar atau mengada-ada,” tambahnya.(04)
