Kecam Pembakaran Al Quran, Malaysia Panggil Dubes Swedia

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) membakar foto politikus sayap kanan Garis Keras Swedia, Rasmus Paludan, yang dikenal provokatif membakar Kitb Suci Al Quran, di depan kantor DPRD Sulsel, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/1/2023). FOTO:dok.Ant

KUALA LUMPUR, SUDUTPANDANG.ID – Atas pembakaran Al Quran yang baru-baru ini terjadi di Stockholm, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Malaysia memanggil Duta Besar Swedia untuk negara tersebut Joachim Bergström dan mengecam penodaan Kitab Suci umat Islam seluruh dunia itu.

Pembakaran Al Quran kembali terjadi di Stockholm, Swedia, pada Kamis (20/7/2023), dan menandai ketiga kalinya aksi keji itu terjadi di sana sejak Januari 2023. Insiden pertama terjadi pada Januari, sedangkan yang kedua pada Juni.

Kemenkumham Bali

Dalam keterangan pers yang diakses di Kuala Lumpur, Selasa (25/7) Kemlu Malaysia mengatakan dalam pertemuan tersebut kementeriannya menegaskan kembali keberatan dan kekecewaan Malaysia terhadap Pemerintah Swedia yang mengizinkan tindakan yang merendahkan Al Quran dilakukan berulang kali di sana dengan dalih kebebasan berbicara.

BACA JUGA  Invasi Rusia Tewaskan 137 Prajurit Ukraina

Meskipun pembakaran gagal dalam insiden baru-baru ini, namun tindakan provokatif menginjak-injak Kitab Suci masih menyebabkan kesedihan besar dan menyinggung jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Kementerian juga menekankan kepada Duta Besar Swedia bahwa kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab dan dengan memperhatikan kepekaan agama dari komunitas global yang beragam.

Tindakan tidak hormat terhadap agama apa pun berpotensi membangkitkan kebencian agama dan merusak keharmonisan dan hidup berdampingan secara damai di antara pemeluk agama yang berbeda.

Kemenlu Malaysia mendesak Pemerintah Swedia untuk mempertimbangkan kembali kegagalan dan penerapan kebebasan berbicara yang setara dan untuk mengambil tindakan segera dan perlu untuk mengakhiri “Islamofobia terstruktur”. (02/Ant)

BACA JUGA  "Chief Minister" Sindh-Pakistan Menerima Tim Medis Indonesia