JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah gencar melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme. Upaya itu dilakukan dengan memanfaatkan konsep Pentahelix, yaitu kerja sama dan kolaborasi multipihak.
Salah satunya melalui penguatan kerja sama dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama yang dilakukan melalui silaturahmi kebangsaan. BNPT telah mendatangi Pesantren Sidogiri Pasuruan, pimpinan KH. Ahmad Fuad Noerhasan dan Pesantren Ngalah Purwosari, pimpinan KH. Sholeh Bahruddin, Rabu, 16 Februari 2022.
Saat melakukan silaturahmi kebangsaan tersebut, Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyatakan melihat peran strategis para pemuka agama khususnya di lembaga pendidikan keagamaan. Peran itu ialah bekerja sama dengan BNPT memberikan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air kepada para santri. “Pesantren membangun semangat cinta tanah air, hubbul wathan minal iman,” katanya melalui siaran pers, Jumat, 18 Februari 2022.
Menurut Boy, sejumlah kiai dan ulama pada dasarnya telah membantu menggelorakan semangat cinta tanah air dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Ini sudah dicontohkan oleh para ulama terdahulu dengan menjaga bangsa ini melalui pembentukan semangat kebangsaan. “Seperti yang dicontohkan oleh para kiai dan ulama salah satunya KH. Muhammad Hasyim Asy’ari,” jelasnya.
Boy Rafli Amar kembali menekankan jika selama ini jaringan radikal dan terorisme telah menyalahgunakan narasi-narasi agama agar banyak orang yang bersimpati dan terjerumus ke dalam pemahamannya. Ia menilai sebenarnya hal itu sudah dipahami semua pihak. “Salah satunya mengangkat narasi yang berkaitan dengan agama,” ungkap mantan Kepala Diviso Humas Polri ini.
BNPT akan mengajak banyak pihak untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan konsep multipihak termasuk lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal, serta para pemuka agama dan pesantren. Konsep kerja sama dengan berbagai pihak ini dikenal dengan sebutan konsep pentahelix penanggulangan terorisme.