Langkah Energinet dan DEA Percepat Pengembangan Energi Terbarukan

PLN
Foto:Dok.PLN

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Indonesia-Denmark Partnership Programme (INDODEPP) 2021-2025 merupakan bentuk komitmen kedua negara untuk memperluas dan meningkatkan kerja sama energi kedua negara.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Sudutpandang.id di Jakarta, Kamis (16/3/2023), Amandemen Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arifin Tasrif, dan Minister for Climate, Energy and Utilities, Dan Jorgensen pada November 2020 lalu.

Kemenkumham Bali

Program kerja sama energi tersebut membantu lembaga pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan terkait dalam mengembangkan kebijakan dan strategi. Kemudian memberikan bantuan teknis membantu Indonesia mencapai target yang ditetapkan untuk kontribusi penurunan emisi Gas Rumah Kaca nasional, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dan transisi energi.

Head of Energy Cooperation, Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, August Axel Zachariae menjelaskan, dengan kemampuan Denmark dalam pemanfaatan energi terbarukan dan efisiensi energi, Kedutaan Besar Denmark dan Danish Energy Agency (DEA) dapat berbagi pengalaman dalam pemodelan dan perencanaan energi jangka panjang, integrasi energi terbarukan dan efisiensi energi.

Sementara itu General Manager PLN UIP2B Jamali, Munawwar Furqan menerangkan, perlunya peningkatan skill dan knowledge pengoperasian Variable Renewable Energy (VRE). Persiapan peralihan kompetensi dispatcher dan teknisi PLN dalam menangani pembangkit listrik konvensional besar ke pembangkit listrik VRE besar.

“PLN, khususnya PLN UIP2B Jamali akan menilai dan mengelola sistem dan dampak operasional dari pengembangan energi terbarukan yang akan datang serta memastikan operasi sistem tenaga listrik yang andal, aman dan efisien sesuai dengan aturan jaringan sistem tenaga listrik (grid code) yang diterapkan,” terangnya.

Menurut Munawwar, Energinet & DEA telah membantu PLN UIP2B Jamali dalam program pengurangan emisi global melalui langkah mempercepat bauran energi yang berkelanjutan dan andal serta berbagi pengalaman peramalan beban VRE. Termasuk pengenalan operasi sistem dan optimasi pengendalian kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali untuk mencapai target Net Zero Emission di 2060 mendatang.

“Pengalaman atas best practice yang diberikan oleh Energinet dan DEA akan membantu PLN untuk mengembangkan dan menerapkan langkah-langkah yang tepat dalam memitigasi dampak buruk sistem tenaga listrik,” ujar Munawwar.(PR/01)

Tinggalkan Balasan