Makaryo Neng Ndeso Program Kerja Berbeda Dinas Kabupaten Trenggalek

TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID – Kantor instansi milik pemerintah atau institusi dinas Kabupaten Trenggalek melakukan gaya berkerja yang berbeda, dimana setiap hari Rabu akan sepi pekerja.

Namun, bukan karena bolos, melainkan mayoritas karyawan atau pegawai OPD di Kabupaten Trenggalek bakal turun langsung bekerja di desa.

Kemenkumham Bali

Nantinya para pekerja yang ada di kantor hanya sekitar 40 persen. Selebihnya para ASN akan turun langsung bekerja di desa, setiap Hari Rabu.

Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengatakan dengan adanya program “Makaryo Neng Deso” para OPD teknis yang turun langsung dapat mengetahui apa yang di harapkan dan di butuhkan masyarakat.

Dengan begitu, masalah yang terjadi di masyarakat dapat di inventarisir serta mudah mendapatkan solusinya. Tentunya hal itu sesuai dengan harapan Bupati Trenggalek dalam program yang di susun berbasis masyarakat.

BACA JUGA  Bupati Trenggalek Tinjau Langsung Perbaikan Jalan

“Mulai tahun 2023 ini, setiap Hari Rabu, kita canangkan menjadi kegiatan “Makaryo Neng Desa” (bekerja di desa). Seluruh OPD memang kita minta turun semuanya untuk menginventarisir masalah dan menyelesaikan masalah on the spot di situ,” kata Nur Arifin di Kecamatan Kampak, Rabu (11/1/2023).

Seperti yang dikeluhkan oleh para petani di Kecamatan Kampak, dimana mereka meminta bantuan pemerintah untuk melakukan penyemprotan hama yang mengganggu pertanian.

“Ada keluhan hama dan kita lakukan penyemprotan. Kemudian mereka membutuhkan air dan sebagainya, sehingga ini langsung terpotret,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Nur Arifin, pihaknya juga akan memberikan pelayanan-pelayanan yang lain. Jadi seluruh OPD saat ini, hampir tidak ada yang di kantor. 40% nya semua memberikan pelayanan di lapangan.

BACA JUGA  HUT Koopsud I, Lanud Husein Sastranegara Gelar Baksos di Pesantren Sadulur Salembur

“Rencana selanjutnya setiap Jumat, akan kita inventaris, biasanya di coffee morning di bahas mana saja yang bisa di tangani cepat, mana yang harus menggunakan anggaran,” jelasnya.

“Mana saja yang sudah ada anggarannya dan mana yang belum teranggarkan. Ini yang akan di inventarisir, sehingga struktur anggaran kita ke depan sudah benar-benar berbasis kebutuhan masyarakat. Karena kita langsung melakukan tinjauan di lapangan,” sambungnya.

Sementara itu, Kades Bogoran, Kecamatan Kampak, Ihsanuddin yang kebetulan desanya di jadikan tempat kegiatan perdana Makaryo Neng Deso mengatakan, program yang di canangkan Bupati Trenggalek itu sebagai program yang sangat bagus.

“Ini program yang sangat handal, semua pelayanan di dekatkan kepada masyarakat. Masyarakat bisa menyampaikan langsung keluh kesahnya,” tutur Kades 3 periode itu.

BACA JUGA  Bupati Trenggalek Dampingi Gubernur Jatim Resmikan Tiga Jembatan Darurat

Kemudian, lanjut Ihsanuddin “kepala desa juga bisa menyampaikan keluh kesahnya. Akan langsung bisa di tangani OPD yang bersangkutan dalam kurun waktu yang tidak lama,” terangnya.

Kades ini juga meminta program Makaryo Neng Ndeso, jangan sampai terputus. “Harus berlanjut, jangan tidak berkesinambungan. Semua desa harus mendapatkan bagian dari program ini,” pungkasnya. (bud) (06)

Tinggalkan Balasan