TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID – Bupati Mochamad Nur Arifin meminta jajarannya untuk mengidentifikasi durian Trenggalek yang telah menang di kompetisi lokal hingga nasional.
Menurut Bupati Trenggalek, tujuan identifikasi ini tentunya untuk memudahkan masyarakat mengenali jenis durian yang akan dibeli atau dimakan, sehingga tidak dibuat kecewa oleh ulah pedagang-pedagang nakal.
“Durian Trenggalek ini sudah dikenal. Apalagi kita juga punya desa wisata yang membranding durian, yang namanya Duren Sari yang mana ada hutan duriannya,” kata bupati yang akrab disapa Mas Ipin saat Kontes Durian tahun 2024 di lapangan Desa Karang Anom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Senin (26/6/2023).
Mas Ipin mengatakan, identifikasi durian sangat penting dilakukan. Salah satu tujuannya agar pecinta buah duri ini tidak kecewa.
“Kita harus bisa mengidentifikasi mana-mana durian yang enak, jangan sampai pembelinya kecewa. Apalagi durian kita itu merupakan durian yang sudah diwariskan sejak zaman penjajahan Belanda,” ujarnya.
Durian itu, lanjutnya, bila umurnya lebih dari 15 tahun ke atas, semakin enak rasanya. Apalagi durian kita tidak hanya puluhan umurnya bahkan ratusan tahun.
“Durian yang pernah juara di tingkat lokal hingga nasional itu coba diundangkan ahli ukur geologi berapa umur pohon itu, sudah berapa tahun. Dinas pPertanian juga harus membantu yang membedakan durian satu dengan durian yang lain. Biar kita bisa mudah mengidentifikasinya,” kata Mas Ipin.
Kepala daerah muda ini mencontohkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang baru-baru ini suka dengan Durian Lumajang, namanya Durian Kembang.
“Dinamakan Durian Kembang, karena ketika dibelah ada anak durian yang menyerupai kembang di tengah-tengahnya. Hal-hal seperti ini menjadikan orang mudah mengenali sehingga tidak mudah ketipu,” ungkapnya.
“Hal-hal seperti ini harus disosialisasikan, karena orang akan mencari-cari durian apa yang menjadi unggulan suatu daerah,” tambah Mas Ipin.
Ia mengatakan, harus ditemukan ciri ciri yang gampang yang bisa dikenali oleh masyarakat. Sehingga mereka bisa membedakan jenis durian.
“Kita harus mencintai komoditas-komoditas lokal seperti ini. Kalau bukan kita siapa lagi, karena kita tentunya ekonomi itu bisa berputar dengan mencintai produk produk lokal sendiri,” tandasnya.(Bud/05)