“Rasulullah SAW bersabda: “Hari-hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim).”
SUDUTPANDANG.ID – Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (11-13 Dzulhijjah) yang pada 2025 jatuh pada 7-9 Juni. Pada hari tersebut, umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir dan menikmati daging kurban, serta dilarang berpuasa sebagai bagian dari syukur dan perayaan.
Secara etimologis, kata “Tasyrik” berasal dari bahasa Arab syarraqa, yang berarti “menjemur di bawah sinar matahari”. Penamaan ini merujuk pada tradisi di masa Rasulullah SAW, ketika daging kurban dijemur untuk diawetkan selama Hari Tasyrik.
Makna dan Hukum Hari Tasyrik
Hari Tasyrik merupakan waktu yang dibolehkan untuk menyembelih hewan kurban, terutama bagi yang belum sempat melaksanakannya pada hari Iduladha. Selain itu, hari-hari ini juga disebut sebagai hari makan, minum, dan berdzikir.
Rasulullah SAW bersabda: “Hari-hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, berpuasa pada Hari Tasyrik dilarang, karena hari-hari ini adalah bagian dari perayaan dan syukur umat Islam atas nikmat Allah, termasuk nikmat makanan dari hewan kurban.
Amalan yang Dianjurkan di Hari Tasyrik
Meskipun puasa dilarang, ada banyak amalan yang justru sangat dianjurkan:
Memperbanyak dzikir. Seperti takbir, tahmid, dan tasbih sebagai bentuk pujian kepada Allah.
Menyembelih hewan kurban. Jika belum dilakukan pada hari Iduladha.
Bersedekah,. Terutama dengan membagikan daging kurban kepada fakir miskin.
Menjalin silaturahmi, dengan keluarga, kerabat, dan tetangga untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
Refleksi Hari Tasyrik
Hari Tasyrik bukan hanya kelanjutan dari perayaan Iduladha, melainkan momen khusus untuk memperkuat rasa syukur, kebersamaan, dan kepedulian sosial. Larangan puasa bukan sekadar aturan, tetapi wujud kasih sayang Allah agar umat Islam dapat menikmati nikmat-Nya dan memperbanyak dzikir dalam suasana kebersamaan.
Dengan memahami makna dan hikmah di balik Hari Tasyrik, kita dapat menjalani hari-hari tersebut dengan penuh kesadaran spiritual dan semangat beribadah.(berbagai sumber/01)