JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pertandingan pertama di hari keempat IBL Indonesia Cup 2022 mempertemukan Elang Pacific Caesar Surabaya melawan NSH Mountain Gold Timika, di Sritex Arena, Solo, Senin (7/11) pagi. Pertandingan ini sangat penting bagi kedua tim untuk menjaga asa mereka di turnamen ini. Karena kedua tim sama-sama kalah di pertandingan pertama.
Pelatih Aries Herman dari Elang Pacific menurunkan starter berisi Gregorio Claudie Wibowo sebagai kapten tim, diikuti M. Ariezky, Daffa Dhoifullah, Aven Ryan Pratama, Muhammad Hardianto. Sementara pelatih Agus Batbual menurunkan Jan Misael Panagan, Randi Mantiri, Rizky Agung Pranata, Hengki Infandi, dan kapten tim Randika Aprilian.
Jan Misael Panagan membuka keunggulan untuk NSH. Meski keunggulan sempat diambil Pacific, namun NSH terus memimpin jalannya pertandingan hingga kuarter pertama berakhir. NSH unggul dengan skor 15-11. Jan Misael dan Andre Rorimpandey yang paling banyak menyumbang poin untuk NSH selama kuarter pertama.
NSH lebih hustle dalam bertahan sehingga mereka mampu menghalau setiap serangan anak-anak Pacific. Kalau terus konsisten seperti ini, NSH punya peluang untuk memenangkan pertandingan.
Memasuki kuarter kedua, defense NSH semakin bagus. Mereka mampu menahan Pacific hanya memasukkan single digit point. Sementara serangan NSH tetap stabil. Sehingga di akhir kuarter kedua, NSH bisa mempertahankan keunggulan dengan margin cukup lebar, yakni 11 angka (31-20).
Keunggulan NSH terus melebar di kuarter kedua. Puncaknya, di sisa satu menit, Rizky Agung Pranata mencetak three point memanfaatkan assist dari Randika Aprilian. Tambahan tiga angka tersebut membuat NSH unggul 15 angka (31-16). Ini merupakan margin terlebar dari kedua tim di sepanjang babak pertama.
Di 33 detik tersisa, NSH kebobolan dari pemain Pacific. Jump shot dari Gregori Wibowo dan Wibisono memangkas jarak poin menjadi 11 angka (20-31). Skor ini bertahan hingga turun minum. Dalam kondisi seperti ini, Pacific jelas dalam tekanan. Namun mereka masih punya harapan untuk bangkit.
Pacific sendiri bukan tim yang sembarangan. Mereka bisa bangkit di kuarter ketiga dan keempat. Tinggal bagaimana cara para pemain untuk meminimalisir kesalahan yang mereka lakukan selama kuarter pertama dan kedua. Salah satunya adalah turnovers dan pelanggaran di paint area yang menguntungkan NSH.
Mengawali kuarter ketiga, Pacific bisa mencetak poin lebih dulu dari NSH. Setelah itu, mereka juga tampil lebih baik dengan mengumpulkan 14 angka.
Namun belum cukup untuk bisa menyusul perolehan poin NSH. Di akhir kuarter ketiga, NSH memimpin dengan keunggulan 7 angka (41-34).
Kali ini giliran Pacific lebih hustle dalam bertahan. Karena beberapa kali mereka bisa memaksa NSH melakukan turnovers. Para pemain Pacific bisa mencuri bola yang berada dalam penguasaan mereka, serta melakukan fast-break.
Skema ini terjadi beberapa kali, sehingga Pacific bisa mengumpulkan pundi-pundi poin lebih banyak.
Karena turnovers banyak, para pemain NSH jadi terburu-buru dalam melakukan serangan. Sehingga banyak attempt yang gagal berbuah poin. NSH hanya memasukkan 10 angka saja selama kuarter ketiga.
Tapi mereka masih unggul dari Pacific saat kuarter ketiga usai (41-34). NSH masih punya kesempatan untuk memenangkan pertandingan ini. (06)