“Ibadah kurban mengandung dua dimensi penting, vertikal sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT, dan horizontal sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Jaksa Agung ST Burhanuddin menyerahkan secara simbolis hewan kurban kepada panitia pelaksana di lingkungan Kejaksaan Agung (Kejagung). Kegiatan ini digelar di halaman Gedung Utama Kejagung, Jakarta, Kamis (5/6).
Sapi kurban Idul Adha 1446 H ini sebagai bentuk nyata solidaritas, keikhlasan, dan kepedulian sosial insan Adhyaksa kepada sesama.
Dalam sambutannya, Jaksa Agung mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan kesempatan yang diberikan Allah SWT, sehingga pelaksanaan ibadah kurban dapat kembali digelar tahun ini.
Ia menekankan bahwa Iduladha bukan hanya sekadar momen ibadah, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, kemanusiaan, dan pengabdian.
“Ibadah kurban mengandung dua dimensi penting, vertikal sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT, dan horizontal sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama,” ujar Burhanuddin.
Jaksa Agung juga mengajak seluruh insan Adhyaksa meneladani ketulusan Nabi Ibrahim A.S. dan keikhlasan Nabi Ismail A.S., serta menjadikan momentum Iduladha sebagai pengingat akan pentingnya semangat pengorbanan, empati, dan kebersamaan dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara.
Tahun ini, Kejagung menyumbangkan total 47 hewan kurban yang terdiri dari 37 ekor sapi, 9 ekor kambing dan 1 ekor domba.
Sapi 1,3 Ton

Hewan-hewan kurban ini berasal dari partisipasi para pejabat dan jajaran Kejagung, termasuk kontribusi pribadi dari Jaksa Agung ST Burhanuddin yang menyumbangkan 25 ekor sapi, salah satunya memiliki bobot luar biasa mencapai 1,3 ton menjadikannya salah satu hewan kurban terberat kedua di Indonesia tahun ini.
Kontribusi juga datang dari jajaran Jaksa Agung Muda, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, serta sejumlah mitra seperti PT Pembangunan Perumahan (PP), PT ASDP, dan PT Hutama Karya.
Penyerahan hewan kurban ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar Kejaksaan Agung, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas dalam setiap aspek kehidupan.
“Kepedulian bapak, ibu sekalian mencerminkan semangat kebersamaan dan nilai-nilai luhur yang kita junjung tinggi sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,” pungkas Burhanudin.(01)