Pemerintah Kebut Vaksinasi COVID-19 di Lombok Tengah Jelang MotoGP Mandalika

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto/Foto:dok.KPCPEN

Sudutpandang.id, Lombok – Pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi COVID-19 di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang penyelenggaraan MotoGP Indonesia 2022. Ajang balap ini akan berlangsung di Sirkuit Mandalika pada Maret mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon), Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa cakupan vaksinasi di Lombok Tengah mencapai 87,9 persen untuk dosis pertama dan 61,1 persen untuk dosis kedua. Sedangkan untuk vaksinasi booster disiapkan untuk 76.718 target sasaran.

Kemenkumham Bali

“Lombok Barat sendiri juga sudah 88 persen capaian dosis pertama, dosis kedua 62 persen, dan (target) untuk booster 47 ribu. Di Kota Mataram kita sudah 110 persen (dosis pertama) karena juga disuntik yang bukan dari Kota Mataram dan dosis keduanya sudah 78,6 persen dan disiapkan booster sebesar 158.301,” ujar Airlangga, Senin (24/1/2022) secara virtual.

BACA JUGA  Tahun Baru Hijriah, Menag: Perkuat Spirit Hijrah dan Semangat Gotong Royong

Secara keseluruhan, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga 24 Januari pukul 18.00 WIB cakupan vaksinasi di wilayah NTB mencapai 86,93 persen dari target sasaran untuk dosis pertama dan 57,61 persen untuk dosis kedua.

Lebih lanjut Airlangga mengungkapkan, masih terdapat tiga provinsi di tanah air yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya di bawah 70 persen, yaitu Papua, Papua Barat, dan Maluku. Berdasarkan data Kemenkes per 24 Januari pukul 18.00 WIB cakupan vaksinasi dosis pertama untuk Papua baru 29,81 persen, Papua Barat 55,79 persen, dan Maluku 64,69 persen.

Terkait perkembangan kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali, Airlangga menyampaikan bahwa kasus harian dan kasus aktif mulai sedikit meningkat.

BACA JUGA  Tugas Satgas Covid-19 Provinsi Bali Resmi Berakhir

“Kasus barunya 82 (kasus), local transmission 75 (kasus), foreign transmission 7 (kasus), kemudian kasus kematian 3 (kasus), dan kasus aktif hari ini 2.145 (kasus) atau 11,4 persen dari total kasus di Indonesia,” ujar Menko Ekon yang juga koordinator PPKM luar Jawa-Bali ini.

Angka reproduksi efektif atau reproduction rate (Rt) di luar Jawa-Bali juga mengalami kenaikan kecuali di Pulau Sumatra.

“Di Sumatra tetap 1, Kalimantan 1, Papua juga 1, Maluku 0,99, dan Sulawesi 0,99, dan Nusa Tenggara naik sedikit 1,01,” ujarnya.

Airlangga menambahkan, pelaksanaan PPKM luar Jawa-Bali akan dievaluasi pada tanggal 31 Januari mendatang.

“Level PPKM kita akan evaluasi per tanggal 31 Januari. Dari evaluasi tentu kita akan melihat kesiapan dan juga terkait dengan testing dan tracing yang tentunya perlu dievaluasi setiap dua minggu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan