TRENGGALEK, JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Kabupaten Trenggalek berharap, pembukaan Jalur Lintas Selatan (JLS) menghubungkan daerah itu dan Kabupaten Tulungagung meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir, baik sektor pariwisata, perkebunan, perikanan, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah.
“Terutama dari sektor pariwisatanya tentu. Pembukaan JLS diharapkan pertumbuhan (kunjungan, red.) wisatawan ke banyak destinasi wisata pesisir maupun spot kuliner yang ada di kawasan selatan Blitar di Blitar,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Jawa Timur, Senin (8/5/2023).
Ia menyatakan kendati hingga saat ini akses JLS Watulimo, Trenggalek hingga Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung belum diresmikan, uji coba jalan nasional itu ditandai dengan keramaian kunjungan warga.
Mereka tidak hanya menjajal kemulusan jalur pantai selatan (pansela) yang baru selesai dibangun itu, tetapi menikmati setiap pemandangan indah di beberapa titik kawasan wisata pantai dari tempat ketinggian.
Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang turun ke pantai untuk bermain air dan menikmati semilir angin laut.
Ia mengaku belum mengetahui kapan pembangunan yang menjadi proyek strategis nasional, utamanya ruas jalan via Kecamatan Watulimo Trenggalek-Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung akan diresmikan.
Namun, jalur itu telah diuji coba pembukaan sementara, utamanya dalam menunjang arus mudik-balik Lebaran pada 15-29 April 2023.
“Kalau peresmian kapan kita nggak ngerti dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, red.). Yang jelas itu sudah bisa dinikmati dan masyarakat sudah bisa memanfaatkan itu,” katanya.
Ia mengharapkan pembukaan akses Trenggalek-Tulungagung di bagian selatan melalui jalan sepanjang 18,3 kilometer itu membuka peluang peningkatan perekonomian masyarakat.
Melalui pembukaan akses itu, kata dia, mobilitas masyarakat dalam menyalurkan hasil bumi dan perikanan kian mudah.
Selain itu, Mas Ipin -sapaan akrab Bupati Mochamad Nur Arifin– menyebut banyak peluang dari pengembangan potensi-potensi lainnya.
“Mulai dari sektor pariwisata, perikanan hingga pertanian. Terbukanya akses Tulungagung-Trenggalek di bagian selatan ini diharapkan akan membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” katanya.
Apabila nantinya jalur pansela atau JLS itu sudah diresmikan dan telah dibuka untuk umum, ia berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi segala peraturan.
Misalnya, katanya, tidak mendirikan bangunan liar di bahu-bahu jalan untuk tempat berjualan karena bisa menimbulkan kecelakaan.
“Pesan dari kementerian, bahu jalan bukan tempat untuk jualan, tolong dipatuhi jika tidak ingin berhadapan dengan aparat penegakan,” kata Mochamad Nur Arifin. (02/Ant)