Perayaan Tahun Baru di Bandung, DLHK: Sampah Capai 64 Ton

Petugas kebersihan saat bekerja membersihkan kawasan sekitar Alun-alun Kota Bandung Jawa Barat terkait sampah yang dihasilkan pada perayaan pergantian Tahun Baru 2024, Senin (1/1/2024). FOTO: dok.Ant

BANDUNG, SUDUTPANDANG.ID – Jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan Tahun Baru 2024 di seluruh wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, mencapai sekitar 64 ton, demikian data yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung.

Kepala DLHK Bandung, Dudy Prayudi di Bandung, Selasa (2/1/2023) memastikan bahwa timbulan sampah pada pergantian malam tahun baru di “Kota Kembang” itu tidak sampai menimbulkan penumpukan sampah di sejumlah tempat penampungan sementara (TPS) di kota itu.

Kemenkumham Bali

“Timbulan sampah didominasi di titik keramaian seperti Alun-alun Bandung, Monumen Perjuangan, Gasibu, Tegalega, hingga Alun-alun Ujungberung dengan terkumpul sekitar 64 ton,” katanya.

Ia menegaskan lagi bahwa timbulan sampah sebanyak 64 ton tersebut masih dapat terkendali dan tidak berdampak pada TPS di Kota Bandung.

BACA JUGA  Majelis Ormas Islam Dukung Penolakan Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia 

Meski demikian, pihaknya terus menyosialisasikan dan memberi edukasi kepada masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri. Sebab keberadaan TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat sudah tidak mampu menampung sampah secara optimal.

“Perlu peran semua pihak untuk sama-sama kelola sampah mandiri sehingga organik dan anorganik selesai tinggal residu angkut ke TPA,” katanya.

Guna mengatasi persoalan sampah tersebut, DLH Kota Bandung lantas menerjunkan sebanyak 472 petugas kebersihan.

Ia menambahkan, untuk seluruh sampah organik akan langsung diangkut menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gedebage untuk dilakukan pemrosesan, pemilahan, dan pengolahan sampah.

“Sehingga nantinya yang kita buang ke TPA tinggal sampah residu,” katanya.

Selain itu, juga terdapat peningkatan volume sampah yang dihasilkan saat malam perayaan Tahun Baru 2024 dibandingkan pada tahun lalu. Hal itu terjadi karena terdapat peningkatan pengunjung atau wisatawan ke Kota Bandung, kata Dudy Prayudi. (02/Ant)