Hemmen

Peringatan Tsunami Gempa Mentawai 7,3 Magnitudo Dicabut BMKG

Warga melakukan evakuasi mandiri pascagempa di Jl Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023). BMKG mengeluarkan peringatan potensi tsunami akibat gempa Magnitude 7,3 yang dimutakhirkan menjadi 6,9 di 177 km Barat Laut Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03:00:57 WIB, sehingga sebagian besar warga di kota itu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan dini tsunami untuk wilayah Sumatera Utara setelah gempa Mentawai-Siberut bermagnitudo 7,3 yang mengguncang Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat, Selasa (25/4/2023).

Selang beberapa detik kemudian BMKG kemudian memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,9 Magnitudo.

Kemenkumham Bali

“Pukul 05.17 WIB peringatan tsunami sudah kami akhiri,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan peringatan dini tsunami di Sumut yang letaknya jauh dari pusat gempa diperoleh melalui pemodelan gelombang terkait dampak tsunami.

Menurut dia, episentrum gempa yang berada di ruas Mentawai-Siberut di ujung utara itu dekat dengan wilayah Sumut, sehingga wajar jika wilayah yang terancam berada di wilayah dari utara ke selatan.

BACA JUGA  Sempat Trauma, Kiki Kanoe Sukses Rilis Single 'Cinta Istimewa

“Ini bukan di Kepulauan Nias secara keseluruhan tapi di ujung utara deretan Kepulauan Mentawai yang episentrumnya berada di ujung utara ruas Mentawai-Siberut,” katanya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, peringatan dini tsunami yang dikeluarkan BMKG sudah akurat meski beberapa daerah mendapat status ancaman waspada kurang dari setengah meter.

Artinya, gempa yang kami laporkan terkait tsunami benar-benar terbukti tsunami padahal tsunami minor tertinggi 11 sentimeter, kata Daryono. (02/Ant)

 

Tinggalkan Balasan