MAGETAN, SUDUTPANDANG.ID – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meminta kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang sudah terbentuk membuat paket wisata untuk mempromosikan objek dan potensi wisata desa sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek daerah itu.
“Kami minta pokdarwis bisa mengembangkan destinasi wisatanya, hal ini agar kunjungan wisatawan di Magetan tidak hanya ada di kawasan Telaga Sarangan,” kata Kepala Disparbud Magetan Joko Trihono di Magetan, Senin (5/9/2022).
Menurut dia untuk mendukung pengembangan tersebut, Pemkab Magetan secara berkelanjutan memberikan pelatihan bagi pokdarwis yang sudah terdata di dinas terkait.
“Pokdarwis di Magetan bisa berkiblat pada Bali dan Yogyakarta. Di mana di daerah tersebut, destinasi juga didukung oleh budaya tradisional setempat yang tentunya hal itu akan menjadi unsur penting dalam menambah masa tinggal wisatawan,” katanya.
Melalui paket wisata yang dibuat, kata dia, bisa menggabungkan objek wisata dengan budaya warga sekitar yang dikemas semenarik mungkin untuk menggaet wisatawan.
Dengan adanya paket wisata itu, katanya, ada gambaran kalau ada wisatawan luar daerah berkunjung ke Magetan, bisa menikmati paket objek wisata yang ditawarkan.
“Saat ini sudah ada 20 pokdarwis yang mengelola objek wisata di desanya. Pembentukan pokdarwis juga dalam rangka memperkuat kelembagaan,” kata Joko Trihono.
Ketua Forkom Magetan sekaligus anggota Pokdarwis Jawa Timur, Widia Astuti mengatakan pokdarwis di Kabupaten Magetan pada tahun 2018-2021 fokus penguatan kelembagaan.
Sedangkan untuk tahun 2022 diharapkan bisa meningkat pada pembuatan paket wisata.
“Memasuki tahun 2022, kami mendorong para pokdarwis untuk setop membangun fisik saja. Kami mendorong pokdarwis mulai berpikir bahwa budaya bisa menjadi komoditas untuk wisata. Jangan sungkan menganggarkan untuk peningkatan SDM,” katanya.
Ia menambahkan pembentukan dan peningkatan SDM di lingkup Pokdarwis Magetan sangat penting. Pokdarwis berperan untuk menjaga kebersihan lingkungan di kawasan wisata, menciptakan rasa aman, dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sektor wisata.
“Muaranya, membuat nyaman pengunjung, sehigga bisa datang kembali ke kawasan objek wisata tersebut,” kata Widia Astuti. (Red/ANT)