KENDARI, SULTRA, SUDUTPANDNG.ID – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kendari memberikan pelatihan cara pembuatan sabun dari jelantah (limbah minyak bekas) dan serai berbasis teknologi ramah lingkungan kepada warga pesisir di Desa Leppe, Kecamatan Soropia, Konawe Kabupaten, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dosen Teknologi Laboratorium Kedokteran Poltekkes Kendari, Satya Darmayani di Kendari, Selasa (15/11/2022) mengatakan, pelatihan pembuatan sabun diberikan kepada masyarakat pesisir Kabupaten Konawe melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Makanya kami memberikan edukasi tentang pemberdayaan masyarakat pesisir Desa Leppe melalui pelatihan pembuatan sabun jelantah dan serai berbasis teknologi ramah lingkungan,” katanya.
Pemimpin kegiatan pengabdian masyarakat ini menyebutkan bahwa salah satu potensi limbah minyak goreng adalah kandungan asam lemak yang tinggi dari minyak nabati yang dapat digunakan untuk membuat sabun ramah lingkungan. Namun selama ini masyarakat belum mengetahui potensi ekonomi dari minyak goreng bekas tersebut.
Selain itu, masyarakat juga belum mengetahui cara pengolahan limbah minyak jelantah yang benar sebagai bahan baku sabun dan tidak memiliki pengetahuan tentang pengendalian pencemaran air dan tanah.
“Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tingginya volume limbah minyak goreng, perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan nilai tambah limbah minyak goreng dengan mengolahnya menjadi sabun,” katanya.
Pihaknya langsung mendemonstrasikan proses pembuatan sabun padat dari limbah minyak dan limbah serai yang merupakan limbah rumah tangga yang dapat diolah kembali menjadi barang bernilai ekonomi.
Dengan demikian, masyarakat dapat meminimalisir pembuangan kedua limbah tersebut dengan menerapkan “zero waste industry”, di mana kedua limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan sabun.
Ia memilih Desa Leppe sebagai tempat pelatihan karena desa tersebut merupakan desa mitra binaan Poltekkes Kemenkes Kendari sesuai MoU No. Up.04.02/1/2597/2018 di mana Desa Leppe merupakan desa yang terletak di Soropia, Kecamatan Konawe Daerah.
Menurutnya, salah satu sumber ekonomi masyarakat nelayan di Desa Leppe Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe sebagian besar berasal dari laut, permasalahan ekonomi masyarakat nelayan di Desa Leppe masih menjadi salah satu masalah sosial yang serius dalam kehidupan masyarakat nelayan. masyarakat nelayan.
“Pada umumnya masyarakat nelayan masih termasuk dalam kelompok masyarakat miskin, makanya untuk membantu perekonomian masyarakat nelayan perlu adanya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan status ekonomi masyarakat Desa Leppe,” katanya.
Ia berharap pelatihan tersebut menjadi solusi untuk membantu perekonomian masyarakat Desa Leppe yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, untuk dapat mengubah pola hidup masyarakat agar mengolah limbah minyak berbasis industri zero waste.
“Sehingga pembuangan limbah minyak di sembarang tempat dapat dikurangi, juga dapat mengurangi risiko pencemaran air tanah, serta terciptanya produk sabun yang bernilai ekonomis,” kata Satya Darmayani. (02/Ant)