JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Gelaran Piala Dunia 2022 bisa jadi bakal paling berbeda dari ajang empat tahunan di tempat lain sebelumnya. Para penonton salah satu ajang olahraga terbesar sejagat ini tak bakal bisa bebas mengenakan baju seenaknya.
Salah satunya adalah dress code yang harus dipatuhi penonton untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding atau saat berada di Tanah Air.
Dilansir dari The Islamic Information, Jumat (18/11), sebagai negara Islam yang memiliki ajaran mengenai pakain sendiri, tidak heran jika pemerintah Qatar mengeluarkan beberapa dress code yang sesuai dengan latar belakangnya bagi pengunjung yang ingin menyaksikan Piala Dunia tahun ini.
Menurut informasi yang tertera di situs resmi Piala Dunia, meski Qatar tidak mewajibkan pengunjung wanita untuk mengenakan abaya (jubah hitam panjang) atau hijab, namun pengunjung wanita diharapkan mengenakan pakaian yang tidak terlalu terbuka. Wanita harus menutupi lengan, bahu demi menunjukkan rasa hormat terhadap budaya setempat.
Situs web FIFA mengulangi hal yang sama, mengingatkan penonton bahwa mereka bebas mengenakan apa pun yang mereka inginkan tetapi tetap harus mematuhi batasan ketat Qatar.
Hal itu sesuai dengan Pasal 57 Konstitusi Qatar, yang menyatakan bahwa mereka yang memasuki negara tersebut harus mematuhi tradisi dan adat istiadat nasional. Mereka yang tidak mematuhi aturan berpakaian yang diberlakukan oleh pemerintah Qatar dapat menghadapi beberapa bentuk hukuman, termasuk penjara.
Tidak diragukan lagi keseriusan pemerintah Qatar dalam menerapkan aturan ketatnya, di mana sebanyak 15.000 kamera dengan teknologi pengenalan wajah diketahui dipasang untuk memantau seluruh pengunjung sepanjang acara berlangsung. Bukti dari rekaman kamera nantinya akan membantu otoritas Qatar dalam penyelidikan pasca-acara mereka.
Pemerintah Qatar menerapkan aturan ketat ini, salah satunya dimaksudkan untuk melestarikan budaya Qatar dan mencegah anak-anak terpapar budaya asing
Piala Dunia 2022 patut dinanti-nantikan karena ini akan menjadi pertama kalinya berlangsung di negara Timur Tengah dengan beberapa peraturan ketat yang berbeda dari perhelatan sebelumnya.(04)