Hemmen

Ratusan Jamaah Haji Wafat Akibat “Heatstroke”, Kemenag: Tak Ada Jamaah Indonesia Tergeletak di Jalanan

Heatstroke
Kondisi jenazah jamaah haji yang tergeletak di jalanan Makkah, Arab Saudi yang diduga terkena "heatstroke" karena suhu ekstrem yang sedang melanda pada Jumat (21/6/2024). FOTO: HO-serambiindonesia.com

MAKKAH, SUDUTPANDANG.ID – Ratusan jenazah jamaah haji bergelimpangan di jalanan, yang diduga terkena “heatstroke” karena suhu panas yang mencapai 51 derajat Celcius di Arab Saudi, dipastikan Kementerian Agama (Kemenag) tidak terjadi pada jamaah asal Indonesia, apalagi jenazahnya tergeletak di jalanan.

Kepastian yang tidak menimpa jamaah asalah Indonesia itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Kemenkumham Bali

“Gambar (video) itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jamaah kita,” kata Hilman Latief di Makkah, Jumat (22/6/2024).

Kemenag memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang tergeletak wafat di Mina tanpa adanya penanganan, seiring dengan beredarnya video soal haji yang dibiarkan tergeletak di jalanan jalur Jamarot, Mina.

Sebelumnya beredar video dan foto di media sosial perihal jamaah yang tergeletak di jalanan jalur Jamarot, Mina.

Mereka dinarasikan telah meninggal dunia dan hanya ditutup oleh kain ihram.

BACA JUGA  Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Halmahera Utara

Video tersebut membuat masyarakat Indonesia was-was, khawatir ada saudaranya yang mengalami hal serupa.

Hilman mengatakan, memang terdapat jamaah haji Indonesia yang wafat saat di Mina, totalnya 27 orang. Namun mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat mendapatkan perawatan intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

“Di Mina ada yang wafat di tenda setelah kecapekan atau setelah jumrah. Ada juga yang di KKHI. Jadi konteksnya tidak sesuai dengan di video yang banyak tergeletak,” katanya.

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir, sebab jamaah haji Indonesia selalu mendapatkan penanganan dari petugas haji.

Bahkan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) banyak petugas yang berjaga di banyak tempat.

“Jumlah jamaah yang wafat banyak, tapi tak sebanyak tahun lalu. Tapi video yang tersebar itu bukan terkait dengan jamaah kita. Ada dugaan haji dibiarkan,” katanya.

“Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani,” kata Hilman Latief.

BACA JUGA  Provinsi Sumatera Utara Ditetapkan Jadi Tuan Rumah HPN 2023

Ratusan jenazah

Sementara itu, sejumlah kantor berita internasional melansir bahwa ratusan jamaah dari sejumlah negara wafat selama pelaksanaan puncak ibadah haji di Mina, yakni saat mabit (menginap) dan lontar jumrah di jamarat, pada hari tasyrik 10–13 Zulhijah.

Mereka meninggal akibat cuaca ekstrem yang melanda selama beberapa hari terakhir.

Menurut laporan AFP, 577 jamaah dari beberapa negara meninggal akibat heatstroke atau serangan panas berlebihan.

Ratusan jenazah jemaah haji itu bergelimpangan di jalanan diduga terkena “heat stroke” karena suhu panas yang mencapai 51 derajat Celcius.

Arab Saudi saat ini tengah mengalami kenaikan suhu yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh hari.

Mengacu data Siskohat Kemenag, seperti dikutip dari jawapos.com pada Kamis (20/6) total 183 jamaah Indonesia meninggal selama musim haji, mulai di Madinah, Makkah, hingga fase puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

BACA JUGA  Pengamat Ini Sebut Corona Ada Hubungannya dengan Sunda Empire

Khusus di Mina, berdasar data laporan tim misi kesehatan PPIH Arab Saudi, tercatat ada 184 jamaah yang menjalani perawatan di tenda misi kesehatan haji di Mina.

Dari jumlah itu, 12 orang mengalami “heat stroke”. Dua di antaranya akhirnya meninggal.

“Dua jamaah ini memiliki riwayat penyakit berat. Akibat heatstroke, penyakit mereka kembali kambuh. Kami sudah berusaha menangani, tapi mereka tak tertolong,” kata Kasi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah, Karmijono. (Ant/AFP/jawapos.com/02)