SMK Wikrama Bogor-Quanta Farm Awali Kerja Sama Usaha Ayam Petelur

SMK Wkrama
CEO peternakan ayam petelur Quanta Farm, Kusnan Kundori (kiri) berbincang dengan perwakilan orang tua murid yang menerima Program "Inti Plasma Bina Mandiri", Saepul Bahri di Ciawi, Puncak, Kabupaten Bogor, Jaw Barat, Jumat (24/1/2025). Program itu adalah kerja sama dengan Yayasan Prawitama Indonesia, yang mengelola sejumlah SMK Wikrama di beberapa daerah. FOTO: HO-Quanta Farm

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat, di bawah naungan Yayasan Prawiratama Indonesia mengawali kerja sama wirausaha ayam petelur dengan Quanta Farm, sebuah perusahaan yang berfokus pada bidang perunggasan dan sudah menggeluti usaha itu puluhan tahun.

“Pada Jumat (24/1/2025), kami telah melakukan pengiriman perdana jenis bibit ayan Pullet strain ISA Brown umur 19 mg dengan populasi sebanyak 37 ekor di kawasan Ciawi, Puncak,” kata CEO dari peternakan ayam petelur Quanta Farm, Kusnan Kundori di Bogor, Kamis (30/1).

Kemenkumham Bali

Sebelumnya, selaku Direktur CV Selaras Inti Prima — yang menaungi Quanta Farm — pada Jumat (13/12/2024) telah melakukan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Ketua Yayasan Prawitama Indonesia, Sutera Pramitaratri.

Yayasan Prawitama Indonesia adalah lembaga pendidikan yang menaungi beberapa SMK berbasis kewirausahaan yang berkantor pusat di Kota Bogor.

Penandatanan PKS saat itu dihadiri Pembina Yayasan Wikrama Indonesia — yang menaungi SMK Wikrama di sejumah daerah di Indonesia — Ir Itasia Dina Sulvianti, M.Si, yang juga dosen statistik di Institut Pertanian Bogor (IPB) University dan juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri SMK Wikrama Bogor, Muslih.

BACA JUGA  BNPB: Korban Meninggal Gempa Cianjur Bertambah 318 Orang

Menurut Kusnan Kundori pengiriman perdana itu, sebagai tindak lanjut PKS kerja sama kemitraan melalui Program “Inti Plasma Bina Mandiri” dalam bidang peternakan ayam petelur sebagai wujud pengembangan wirausaha, diterima oleh perwakilan orang tua murid yang menerima program, yakni Saepul Bahri.

Pihaknya mengirimkan paket sarana produksi ternak (Sapronak) berupa kandang bibit (pullet), pakan, obat-obatan, dan bimbingan pemeliharaan ayam petelur.

“Saya senang dengan adanya program ini. Semoga dengan adanya program ini bisa untuk menambah kegiatan dan ilmu, dan juga bisa menambah tingkat perekonomian saya dan keluarga ke depannya,” kata Saepul Bahri.

Saat pengiriman bibit perdana itu, pihak Quanta Farm juga menyampaikan beberapa hal kepada penerima program, seperti:.

1. Panduan Teknis Pemeliharaan Ayam Petelur

Pakan dan nutrisi: Dijelaskan kebutuhan pakan harian sesuai umur ayam dan masa produksi. Disertai panduan komposisi pakan, seperti kebutuhan protein, karbohidrat, dan vitamin.

Manajemen Kandang: Memberikan panduan tentang ventilasi, kepadatan ayam, kebersihan, dan suhu kandang yang ideal.

Pencahayaan: menginformasikan durasi pencahayaan yang diperlukan (16-18 jam saat produksi maksimal).

BACA JUGA  Barat Laut Nias Utara-Sumut Diguncang Gempa Magnitudo 5,3

Air Minum: Disampaikan pentingnya ketersediaan air bersih dan bebas kontaminasi setiap waktu.

2. Pengendalian Penyakit dan Kesehatan

Vaksinasi: Berikan jadwal vaksinasi yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit.

Kesehatan Harian: Briefing cara memantau tanda-tanda kesehatan ayam seperti nafsu makan, kotoran, dan kondisi fisik.

Manajemen Stres: Bagaimana mengurangi stres pada ayam, seperti menghindari kebisingan dan perubahan lingkungan mendadak.

3. Pengelolaan Produksi

Pencatatan Produksi: Menganjurkan peternak untuk mencatat jumlah telur harian, kualitas, dan pakan yang digunakan. Diberikan “form recording”.

Kualitas Telur: Memberikan tips menjaga kualitas telur, seperti pengambilan telur secara teratur dan penyimpanan di tempat bersuhu sejuk, penambahan premix herbal membantu meningkatkan efisien.

Pengelolaan Ayam Afkir: Kapan waktu ideal untuk mengafkir ayam yang sudah tidak produktif.

4. Pendampingan dan Monitoring

Layanan Konsultasi: Quanta Farm menyediakan layanan konsultasi, baik melalui kunjungan rutin maupun telepon, untuk membantu memecahkan masalah teknis.

Pelatihan Berkelanjutan: Menginformasikan jika ada pelatihan atau workshop yang dapat mereka ikuti untuk meningkatkan keterampilan.

5. Kesepakatan Kerja Sama

Komitmen: Tanggung jawab kedua belah pihak, seperti suplai pakan, vaksin, atau pembelian hasil produksi.

BACA JUGA  PWI Banten Utus 50 Peserta ke HPN di Kalimantan Selatan

Target Produksi: Menetapkan target produksi yang realistis sesuai kapasitas ayam dan dukungan yang diberikan.

Evaluasi Berkala: Disampaikan bahwa Quanta Farm akan melakukan evaluasi rutin untuk memastikan keberlanjutan kerja sama.

6. Materi Pendukung

Menyertakan buku panduan atau poster yang berisi informasi teknis dalam bentuk buku pdf, memberikan “checklist” harian untuk membantu peternak dalam manajemen rutin, dan memberikan contoh pola pakan harian dan jadwal vaksinasi dalam bentuk tabel.

Dengan memberikan informasi yang jelas dan dukungan berkelanjutan, kedua belah pihak dapat membangun kerja sama yang produktif dan saling menguntungkan dengan peternak, kata Kusnan Kundori. (Red/02)