SURABAYA, SUDUTPANDANG.ID – Anak muda Muhammadiyah di Jawa Timur dalam versi survei Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menjadikan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi idaman anak muda Muhammadiyah di Jawa Timur.
Dalam keterangan yang dikutip di Surabaya, Selasa (23/1/2024), peneliti utama PUSAD UM Surabaya, Dede Nasrullah, Sabtu malam (20/1), mengatakan Prabowo-Gibran unggul di kalangan anak muda Muhammadiyah Jatim dengan persentase 43,6 persen.
Lalu, disusul Anies-Muhaimin 28,6 persen dan Ganjar-Mahfud 21,2 persen.
“Ada sebanyak 8,4 persen pemilih muda di Jawa Timur yang masih belum menentukan pilihannya terkait Pilpres 2024 besok,” katanya.
Ia menjelaskan dalam survei tersebut, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi unggulan anak muda Muhammadiyah Jatim pada Pemilu 2024 dengan meraih poin sebanyak 29,5 persen.
“Sedangkan Gerindra 16,7 persen, Demokrat 11,7 persen, PSI 9,3 persen, dan Golkar 9,2 persen. Anak muda Muhammadiyah Jatim yang belum menentukan ada sebanyak 10,2 persen,” tambahnya.
Sementara itu, sebanyak 82,5 persen anak muda Muhammadiyah Jatim menggunakan media sosial sebagai akses informasi politik, 12,7 persen memakai portal digital, dan 2,9 persen membaca koran atau majalah.
Dari persentase pengguna media sosial, platform TikTok menjadi yang tertinggi digunakan dengan persentase sebanyak 30,3 persen, Instagram 26,3 persen, dan YouTube 15,7 persen.
“Hasilnya, sebanyak 55,8 persen anak muda Muhammadiyah Jatim percaya Pemilu 2024 berjalan luber, jurdil, dan terkait netralitas aparatur sipil negara dan penyelenggara ada 22,5 persen tidak percaya dan 5,1 persen tidak menjawab,” katanya.
Politik dinasti
Selain itu, sebanyak 46,7 persen pemilih anak muda Muhammadiyah di Jatim tidak percaya dengan calon politik dinasti.
Selain faktor menghambat kaderisasi di sebuah partai, faktor kinerja yang buruk adalah salah satu alasan penolakan tersebut.
Populasi penelitian ini adalah para pemilih anak muda Muhammadiyah di Jatim.
Lokasi diambil di organisasi otonom Muhammadiyah dan anak muda yang tidak terlibat dalam organisasi otonom di Jatim.
Sebanyak 38 pimpinan di level kabupaten dan kota, yang kemudian masing-masing diambil di tingkat kecamatan hingga desa, merupakan sampel dalam penelitian tersebut.
Sampel di tiap kecamatan dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih lokasi penelitian.
“Jumlah sampel sebanyak 1.067 responden tersebar secara proporsional di 38 kabupaten dan kota. Margin tingkat toleransi 3 persen dengan tingkat kepercayaan adalah 95 persen. Proses wawancara dilakukan secara langsung mendatangi responden menggunakan kuesioner oleh enumerator,” kata Dede Nasrullah. (02/Ant)