Takluk 37-66 dari Iran, Timnas U-16 Masih Bisa Berkembang dan Beri Perlawanan

Sebuah momen pertandingan Timnas Bolabasket U-16 Indonesia melawan Iran. (Foto: FIBA U-16 Asian Championship 2022)

JAKARTA, SUDUTPANSANG.ID – Ada progres baik dari permainan Timnas Bolabasket U-16 Putra. Mereka mampu bermain kolektif dan memberikan perlawanan, meski menyerah 37-66. Gambaran itu terlihat dari perlawanan mereka menghadapi Iran pada laga kedua FIBA U-16 Asian Championship 2022.

“Saya apresiasi perjuangan anak-anak. Mereka bermain ngotot dan sudah tidak buru-buru. Permainannya juga sudah mulai kelihatan,” jelas Pelatih Timnas Bolabasket U-16 Putra Rifki Antolyon, seperti dilaporkan Tim Humas dan Media PP Perbasi, usai pertandingan.

Kemenkumham Bali

Progres apik secara permainan ini layak diapresiasi. Sebab, melawan tim kuat seperti Iran mereka mampu mengembangkan permainan. Terutama dalam menyusun defense. “Anak-anak sudah tidak main sendiri-sendiri. Organisasi defense juga bagus. Walau kalah size, tapi anak-anak kompak bisa menahan Iran. Intinya mereka sudah bisa keluar permainannya,” jelas Rifki.

BACA JUGA  Pemain Timnas Bolabasket Putri, Pantang Menyerah

Bagi Rifki, margin kekalahan tidak menjadi ukuran. Sebaliknya justru Iran harus malu dalam permainan ini. Sebab, dengan kualitas yang mereka miliki seharusnya produktifitasnya lebih baik. Laga ini juga menunjukkan mental tanding para pemain sudah mulai terbangun.

“Ini adalah event internasional pertama bagi para pemain. Tapi mereka melawan tim kuat tidak takut dan bagi saya margin point kekalahan kami tidaklah memalukan. Justru anak-anak menunjukkan bahwa kita bisa melawan mereka. Sebaliknya Iran seharusnya malu karena hanya bisa menang segitu,” terang Rifki.

Dengan kekalahan dua kali beruntun karena sebelumnya timnas takluk kepada Lebanon, Indonesia menempati peringkat ketiga Grup B. Pada laga perebutan tiket Babak Delapan Besar pada 16 Juni 2022, Indonesia akan melawan peringkat kedua Grup A. Tim yang menempati peringkat ini baru ditentukan hari ini. Antara Qatar, India, atau Bahrain. (red)

Tinggalkan Balasan