Timnas Indonesia Masih Berjuang, Shin Tae-yong Dipecat Ulsan

Shin Tae-yong
Timnas Indonesia Masih Berjuang, Shin Tae-yong Dipecat Ulsan (Foto: Net)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Asia. Shin Tae-yong (STY), sosok yang pernah dielu-elukan sebagai penyelamat Timnas Indonesia, kini tengah menghadapi masa sulit setelah resmi dipecat oleh Ulsan FC, klub raksasa asal Korea Selatan, pada Kamis (9/10/2025).

Keputusan manajemen Ulsan FC ini diambil usai rentetan hasil buruk yang membuat tim juara bertahan K League 1 terpuruk di papan bawah klasemen. Puncaknya terjadi saat Ulsan kalah telak 0-3 dari Gimcheon Sangmu pada Minggu (5/10/2025) kekalahan ke-13 mereka musim ini.

Mengutip laporan media Korea, bukan hanya performa buruk yang membuat STY kehilangan jabatannya. Hubungan internal di ruang ganti disebut menjadi faktor utama pemecatan tersebut. Beberapa pemain dikabarkan tidak nyaman dengan gaya komunikasi STY yang dinilai terlalu keras dan kaku.

BACA JUGA  Doa untuk Nadeo yang Akan Berjuang Bersama Timnas Indonesia

Isu serupa ternyata bukan hal baru. Saat menukangi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong juga sempat dikritik karena gaya kepemimpinannya yang tegas dan disiplin tinggi, meski kala itu berhasil membawa Timnas Garuda tampil lebih kompetitif di level Asia Tenggara.

Kini, Ulsan FC terjerembab di posisi ke-10 klasemen sementara K League 1, hanya tiga strip di atas zona degradasi sebuah kondisi yang sangat ironis bagi klub yang musim lalu tampil dominan sebagai juara bertahan.

Bagi publik Indonesia, nama Shin Tae-yong masih lekat dengan kebangkitan sepak bola nasional. Di bawah asuhannya, Timnas Indonesia mampu menembus final Piala AFF 2020 dan tampil mengesankan di berbagai laga internasional. Namun di Korea Selatan, pencapaian itu tampaknya tidak cukup untuk mempertahankan reputasinya sebagai pelatih top.

BACA JUGA  Panen Raya Jagung Jadi Bukti Pemkab Dukung Ketahanan Pangan

Kegagalan STY di Ulsan FC menunjukkan bahwa performa gemilang di luar negeri tidak selalu menjamin kesuksesan saat kembali ke liga domestik. Tekanan tinggi, ekspektasi besar, dan kompetisi yang ketat justru membuatnya kesulitan mempertahankan konsistensi.

Pemecatan ini menimbulkan tanda tanya besar tentang masa depan karier Shin Tae-yong. Apakah ia akan kembali melatih di luar negeri, atau memilih istirahat dari dunia kepelatihan sementara waktu?

Di sisi lain, momen ini juga menjadi refleksi bagi publik sepak bola Indonesia. Sosok yang pernah dianggap sebagai “juru selamat Timnas” kini tengah menghadapi realitas pahit di tanah kelahirannya.

Apapun langkah berikutnya, nama Shin Tae-yong tetap akan tercatat dalam sejarah sepak bola Indonesia sebagai pelatih yang pernah menyalakan harapan, meski kini sinarnya mulai meredup di panggung sepak bola Korea.(PR/04)

Semangat Hari Pahlawan 2025, DPRD Sidoarjo