KAIMANA, PAPUA BARAT, SUDUTPANDANG.ID – Koalisi Anak Muda Kaimana Jaga Iklim menggandeng para prajurit TNI dan Polri melakukan penanaman bibit pohon bakau (mangrove) di kawasan Air Tiba Krooy, Kaimana, Provinsi Papua Barat, sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Kordinator Koalisi Anak Muda Kaimana Jaga Iklim, Abdul Rahman Mustofa Werfete di Kaimana, Papua Barat, Selasa (1/11/2022) mengatakan kegiatan penanaman bibit pohon bakau itu melibatkan puluhan pemuda dari berbagai organisasi.
Dalam kegiatan itu, para pemuda Kaimana berhasil menanam sebanyak 115 pohon bakau di kawasan Air Tiba Krooy.
“Kegiatan penanaman bibit pohon mangrove ini kami lakukan karena dilandasi rasa prihatin menyaksikan kondisi hutan mangrove yang hampir punah di Kabupaten Kaimana. Pohon-pohon bakau yang dulunya tumbuh subur di Kaimana kini nyaris hilang akibat ulah manusia. Ini juga sebagai wujud peran serta pemuda dalam membangun Kaimana,” kata Werfete.
Menurut dia hampir punahnya tanaman bakau di sepanjang pesisir Kaimana karena sengaja ditebang oleh warga untuk diambil kayunya guna dijadikan bahan bangunan.
Tidak itu saja, kayu bakau juga ditebang untuk dijadikan kayu bakar, sehingga lama kelamaan hutan bakau di Kota Kaimana dan sekitarnya habis.
“Itu yang membuat ekosistem bakau di Kaimana sekarang ini rusak parah. Butuh kepedulian dan perhatian dari semua pihak untuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan bakau karena bakau sangat bermanfaat untuk mencegah abrasi,” kata Werfete.
Ia mengatakan warga Kaimana perlu diberikan pemahaman yang terus-menerus akan manfaat menjaga dan melestarikan hutan bakau yang tumbuh di pesisir pantai.
Selain sebagai benteng penahan abrasi, tanaman bakau juga menjadi rumah tinggal bagi berbagai biota laut dan burung.
Hutan bakau yang ditata dengan bagus juga bisa memberikan manfaat tambahan ekonomi sebagai objek wisata.
“Sekarang ini banyak orang rela mengeluarkan uang yang begitu besar untuk mengunjungi destinasi wisata hutan bakau. Jika hutan bakau dikelola dengan baik akan mendatangkan pendapatan untuk masyarakat,” katanya.
Kabupaten Kaimana sendiri yang terkenal dengan berbagai objek wisata alam maupun wisata pantai dan lautnya diketahui merupakan salah satu daerah dengan hamparan hutan bakau terluas kedua di Papua.
Luasnya kawasan hutan bakau di Kaimana berdampak pada tingginya habitat kepiting bakau, ikan dan udang di wilayah itu sebagai potensi ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat, kata Abdul Rahman Mustofa Werfete. (02/Ant)