JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kantor perwakilan Taiwan di Indonesia atau dikenal dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO) menggelar “Resepsi Hari Nasional Republik of China (Taiwan) ke-113” di Jakarta pada Selasa (8/10/2024) malam.
Kepala TETO John Chen, sebagai tuan rumah mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang hadir dan memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk Taiwan.
Hadir para pejabat pemerintah, anggota legislatif, diplomat, komunitas Tionghoa, pengusaha Taiwan, cendekiawan hingga wartawan yang berjumlah lebih dari 800 orang. Mereka begitu antusias menghadiri acara agenda tahunan TETO tersebut.
Di antaranya ratusan tamu yang hadir, tercatat delapan Anggota DPR-RI, pejabat dari kedutaan Guatemala, Ukraina, Hongaria, Uni Emirat Arab, Bosnia, Italia, Finlandia, Jepang, Uni Eropa, Papua Nugini, Filipina, India, Malaysia, Yordania, dan Latvia.
John Chen dalam pidatonya menyampaikan bahwa tema Hari Nasional tahun ini adalah “Taiwan Baru yang Demokratis, Damai, dan Sejahtera”.
Menurutnya, tahun ini merupakan tonggak penting bagi Taiwan dan Indonesia. Taiwan berhasil menyelesaikan pemilihan presiden dan wakil presiden langsung yang ke-8, meletakkan dasar bagi demokrasi.
“Tata kelola konstitusional kembali inovatif, dan ketahanan demokrasinya yang kuat telah sangat diakui oleh komunitas internasional,” ujarnya.
John Chen menuturkan, Indonesia juga berhasil memilih presiden baru secara damai dan stabil. Pemerintahan baru kedua negara akan mencapai hasil kerja sama substantif lebih baik berdasarkan interaksi kuat yang sudah ada sebelumnya.
Ia menyatakan bahwa dalam hal ekonomi dan perdagangan, Taiwan telah berhasil mempromosikan “Kebijakan Baru ke Arah Selatan” selama delapan tahun.
“Pada paruh pertama tahun ini, total volume perdagangan dengan 18 negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan mencapai US$83,5 miliar, atau tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 12,43 persen, dan ekspor mencapai US$50,2 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi untuk periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, total investasi Taiwan di Indonesia berada di peringkat lima besar investasi asing, dan telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat.
Ke depannya, ia berharap investasi Taiwan akan mendorong momentum kerja sama regional dengan kebijakan “Digital New Southbound”.
“Mengintegrasikan sesama pengusaha Taiwan, memberikan dukungan teknologi manajemen, menciptakan inovasi layanan dan integrasi sistem, untuk memperdalam hubungan teknologi dengan negara-negara Asia Tenggara,” terang John Chen.
Ia menyebutkan, kerja sama bilateral antara Taiwan dan Indonesia semakin erat dalam satu tahun terakhir. Indonesia adalah sumber pekerja migran terbesar dan sumber pelajar asing terbesar kedua di Taiwan. Saat ini terdapat 400.000 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal, bekerja dan belajar di berbagai wilayah di Taiwan.
“Taiwan merasa terhormat menjadi rumah kedua bagi teman-teman dari Indonesia, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada penduduk baru Indonesia atas dedikasi dan upaya mereka di Taiwan,” ucap John Chen.
Masih menurut John Chen, sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Taiwan berupaya untuk bergabung dengan organisasi internasional. Memberikan kontribusi kepada komunitas dunia melalui berbagai cara, memperdalam kemitraan global, menggunakan kekuatan dan kepemimpinan yang baik. Dengan upaya-upaya ini, Taiwan telah menerima dukungan yang semakin besar dari komunitas internasional.
John Chen juga mengemukakan bahwa baru-baru ini, negara-negara mitra yang berpandangan sama dengan Taiwan, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Parlemen Eropa, dengan tegas mendukung Taiwan. Bersama-sama menentang distorsi yang sengaja dilakukan oleh Tiongkok terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758, yang dikaitkan secara tidak benar dengan “prinsip satu China”.
“Persatuan negara-negara demokratis adalah kekuatan utama untuk menahan ekspansi Tiongkok. Pemerintah Taiwan berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan mereka bagi Taiwan dan atas segala upaya mereka dalam menjaga perdamaian di Selat Taiwan,” ucapnya.
John Chen menegaskan bahwa Taiwan akan memegang teguh nilai-nilai kebebasan dan demokrasi. Terus memperdalam kemitraan dengan Indonesia dan negara-negara yang memiliki cita-cita serupa. Kemudian bekerja sama untuk mewujudkan demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran.
Layar Visual
Tampak layar visual yang terpajang di panggung utama resepsi Hari Nasional tahun ini menunjukkan Taiwan di saat matahari terbit. Papan wafer AI bersinar seperti matahari di puncak utama Yushan, dipadukan dengan bangunan-bangunan terkenal dari utara ke selatan, termasuk Istana Kepresidenan, Taipei 101 dan Kaohsiung Pop Music Center. Menampilkan vitalitas dan kreativitas Taiwan yang tiada habisnya, karya desain ini mendapat pujian dari para tamu undangan resepsi.
Resepsi ini juga menggunakan teknologi digital yang memanjakan mata para tamu undangan akan keindahan Taiwan. Para hadirin juga dapat mengambil foto di green screen back drop yang mengombinasikan foto Gedung 101, Taiwan, dan di-posting di media sosial, yang semakin menambah keseruan acara tersebut.
Acara resepsi juga menyajikan aneka jajanan khas Taiwan, seperti Din Tai Fung, Xiao Long Bao, Sunrise Tea, Xingfutang Pearl Milk Tea, Snow Ice dan “Golden Malabar”, kopi khas Taiwan yang dibuat oleh pengusaha Taiwan yang telah lama tinggal di Indonesia. Semua hidangan ini membuat para tamu merasakan persahabatan Taiwan-Indonesia yang semakin erat.
Sembari menikmati sajian kuliner, semua tamu dihibur oleh Vera, penyanyi vokal ternama Indonesia. Lagu-lagu populer di China dan Indonesia, antara lain My Heart Will Go On”, “Always on My Mind”, “Breeze and Drizzle”, “Green Island Serenade”, dan lainnya yang menambah suasana acara semakin meriah.(01)