“Transplant Fest 2024” Informasikan ke Publik Transplantasi Mampu Selamatkan Banyak Nyawa

Ketua acara Transplant Fest 2024, dr Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU(K), PhD. FOTO: dok.panpel/InaTS

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – “Transplant Fest” 2024 yang pertama digelar di Indonesia oleh Indonesian Transplantation Society (InaTS) atau Perkumpulan Transplantasi Indonesia (PTI) adalah ajang yang diharapkan agar banyak masyarakat bisa mengetahui seberapa besar transplantasi mampu menyelamatkan banyak nyawa.

“Oleh sebab itu, lewat Transplant Fest 2024 ini, kami sangat berharap banyak masyarakat yang bisa mengetahui seberapa besar transplantasi mampu menyelamatkan banyak nyawa,” kata Ketua acara Transplant Fest 2024, dr Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU(K), PhD dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Kemenkumham Bali

Ia menjelaskan Transplant Fest 2024 dengan tema “Give a Hope, Give a Life” merupakan kolaborasi InaTS dengan berbagai “stakeholder”, di antaranya komunitas, pemerintah, serta rumah sakit (RS) pengampuan nasional, yakni RS vertikal Kemenkes dan RS daerah, serta RS pemerhati transplantasi

Komunitas yang turut memeriahkan acara kali ini di antaranya Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Yayasan Komunitas Cangkok Ginjal Indonesia (YKCGI), Pejuang Hati, dan Sobat Transplan dan Katahati.

Acara yang diselenggarakan di area “Car Free Day” Sudirman Jakarta pada Ahad (9/6) ini diwarnai dengan “fun run”, temu wicara, cek kesehatan gratis, dan “booth”.

BACA JUGA  Polisi: Kasus KDRT Lesti Kejora Bukan Rekayasa, Hasil Visum Bukti Telak

Sebelumnya dilakukan serangkaian kegiatan “Road to Transplant Fest”, yaitu Transplan Menyapa (IG Live) dan kompetisi video “A Day in My Life” untuk donor, pasien, dan “caregiver”.

Acara itu juga diselenggarakan serempak di berbagai kota di Indonesia selain Jakarta, yakni Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Bali, Makassar, Manado, Medan, Padang, dan Palembang.

Ia menambahkan pihaknya juga ingin membuka mata masyarakat bahwa teknologi transplantasi ini tersedia di Indonesia, dengan teknologi canggih memiliki angka kesintasan atau harapan hidup yang tinggi untuk donor dan resipien.

“Kami harap masyarakat makin terbuka dan tertarik untuk menjadi donor dan juga tidak takut menjalani transplantasi bila memang diindikasikan,” katanya.

Para pasien yang menerima transplantasi organ, kata dia, akan memiliki kesempatan untuk lebih panjang harapan hidupnya asalkan mampu mempertahankan pola hidup sehat, patuh mengonsumsi obat jangka panjang, serta mengikuti perawatan sesuai dengan arahan dokter spesialis.

“Besar harapan kami untuk kemajuan transplantasi dan teknologinya di Indonesia. Oleh sebab itu, kami terus memberikan edukasi seperti yang kami lakukan di Transplant Fest 2024 ini,” katanya.

BACA JUGA  Didukung Pesantren Lirboyo, Jubir: Jadi "Booster" Menangkan Pasangan AMIN

Dalam rangkaian acara ini pihaknya menghadirkan Transplan Menyapa, yaitu sebuah IG Live untuk publik di mana para ahli membahas tentang transplantasi ginjal, hati, dan kornea, serta advokasi transplantasi dan psikiatri dalam beberapa seri.

Selain itu, juga dibuat kegiatan interaktif yaitu lomba membuat video “A day in My Life” bagi pasien, donor, dan “caregiver”.

“Video ini tentunya bisa jadi semangat dan inspirasi bagi yang menonton. Kita harus bersama-sama, berkolaborasi untuk kemajuan transplantasi di Indonesia,” kata Gerhard Reinaldi Situmorang.

Sementara itu Ketua InaTS, Dr dr Maruhum Bonar H. Marbun, SpPD-KGH menyatakan Transplantasi organ telah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1977.

Saat ini terdapat 14 pusat transplantasi yang menyediakan layanan transplantasi organ donor hidup di Indonesia.

Pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran berdampak terhadap semakin berkembangnya metode diagnostik dan tata laksana pasien. Salah satu upaya yang sangat berkembang adalah transplantasi.

Mengacu pada kemajuan bidang transplantasi di seluruh dunia dan terbentuknya organisasi tranplantasi tingkat regional maupun internasional, maka para dokter Indonesia yang terkait dengan bidang transplantasi berkumpul dan bermusyawarah untuk meningkatkan kemajuan transplantasi di Indonesia.

BACA JUGA  Kemendagri: Pelayanan Informasi Publik Merupakan Tanggung Jawab Bersama

Sehingga, pada tahun 2017 dibentuk organisasi keseminatan yang dinamakan Perkumpulan Transplantasi Indonesia (PTI) atau dalam Bahasa Inggris disebut Indonesian Transplantation Society (InaTS) yang berfungsi sebagai wadah perkumpulan dokter-dokter dari 14 pusat transplantasi tersebut.

InaTS terus berkomitmen untuk meningkatkan penyadaran terkait pentingnya transplantasi untuk menyelamatkan banyak nyawa, khususnya di Indonesia.

Rangkaian acara hingga acara puncak Transplant Fest 2024 ini merupakan perwujudan kesungguhan untuk mengajak lebih banyak masyarakat agar lebih melek tentang transplantasi, kata Maruhum Bonar H. Marbun. (02/Red)