KAUR-BENGKULU, SUDUTPANDANG.ID – Warga Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu selama ini menghadapi pemadaman listrik yang berkepanjangan, baik dalam bentuk pemadaman terjadwal maupun tiba-tiba. Situasi ini menimbulkan keluhan dari masyarakat, terutama para pelaku usaha yang sangat bergantung pada kelistrikan. Keadaan tersebut telah berdampak langsung pada aktivitas ekonomi dan produktivitas warga Kaur.
Menanggapi keluhan masyarakat ini, Komisi I DPRD Kaur mengambil langkah serius untuk mencari akar permasalahan dengan melakukan kunjungan kerja dan koordinasi bersama PLN.
Dalam siaran pers Jumat (15/11/2024), Ketua Komisi I DPRD Kaur, Ferjan Eka Budi, yang memimpin inisiatif ini mengungkapkan bahwa pemadaman listrik tidak lepas dari kendala operasional pada Gardu Induk (GI) yang hingga kini belum berfungsi optimal.
Dalam pertemuan dengan GM PLN Palembang, terungkap bahwa permasalahan terletak pada proses pembebasan lahan yang belum tuntas. Saat ini, ada tujuh pemilik lahan yang meminta kompensasi cukup tinggi, sehingga menjadi kendala bagi PLN dalam menyelesaikan proyek infrastruktur kelistrikan. Situasi ini menyulitkan PLN untuk mencapai kesepakatan dengan para pemilik lahan, yang mengakibatkan tertundanya operasional gardu.
Anggota DPRD Kaur yang akrab disapa Ujang Simah itu menyatakan bahwa pihak GM UIP PLN Sumbagsel berkomitmen akan terjun langsung untuk menuntaskan masalah pembebasan lahan di titik-titik yang telah ditentukan sebagai tapak SUTET.
Menurutnya, bila kesepakatan tidak tercapai, PLN bersama dengan Forkopimda dan stakeholder terkait siap turun langsung untuk menuntaskan proses pembebasan lahan, sehingga pembangunan gardu dan jaringan kelistrikan tidak lagi terhambat.
PLN menargetkan bahwa pada Agustus 2025 mendatang, sistem kelistrikan di Kabupaten Kaur akan berjalan normal tanpa lagi pemadaman yang mengganggu.
Ujang Simah menegaskan, proyek ini adalah bagian dari program kerja PLN yang bersifat murni, tidak terkait dengan politik tertentu. Langkah ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Kaur yang sudah lama mendambakan kestabilan pasokan listrik.(LS/01)