Wapres RI ke-10 Jusuf Kalla Hadiri Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Qatar

Ismail Haniyah
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, menghadiri pemakaman pimpinan politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Jumat (2 Agustus 2024, waktu setempat. (ANTARA/HO-Yadi)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Prosesi pemakaman pimpinan politik Gerakan Perlawanan dan Pejuang Islam, Harakat al-Muqawamat al-Islamiyyah (Hamas), Ismail Haniyah turut dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) ke-10 dan 12, Muhammad Jusuf Kalla (JK).

Menurut taklimat media yang dihimpun di Jakarta, Sabtu (3/8/2024) disebutkan Ismail Haniyah dimakamkan di kawasan Lusail, wilayah pinggir laut utara Doha, di komplek pemakaman Keluarga Emir Qatar, usai  shalat Jumat (2/8) atau sekitar pukul 13:30, waktu Qatar.

Kemenkumham Bali

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah, Rabu (31/7) syahid dalam satu serangan di Teheran, Iran, yang oleh rezim zionis Israel dibenarkan dilakukannya.

Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum Ismail Haniyah dishalatkan di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab. JK ikut melakukan shalat janazah bersama ribuan orang yang hadir.

JK terlihat didampingi Menkumham masa bakti 2004-2007 Hamid Awaluddin, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin serta Dubes RI untuk Qatar, Ridwan Hassan.

BACA JUGA  Ketum DMI JK: Dai-Imam Masjid Harus Miliki Pengetahuan Luas

JK juga turut menyaksikan pemakaman pimpinan Hamas yang sempat bertemu langsung dua pekan sebelumnya. Setelah proses pemakaman, JK dan rombongan kembali berdoa bersama untuk almarhum.

JK mengatakan ratusan ribu jamaah yang hadir tampak emosional. Mereka mengikuti shalat Jumat dan dilanjutkan dengan salat jenazah.

JK mengatakan para tamu yang hadir di antaranya para petinggi dari Turki, PM Iran, Malaysia, Oman serta beberapa negara sekitar.

“Semua hadir dan ini menandakan bahwa kita semua mendorong upaya perjuangan Palestina,” kata JK.

“Ini juga memperlihatkan bagaimana kuatnya pengaruh almarhum Haniyeh dan sementara proses memilih pemimpin baru dan tentu saja berharap terjadinya perdamaian tercapai,” tambahnya.

Indonesia, katanya, tengah mengupayakan dua hal. “Kita ingin mendorong upaya mereka bersatu (Hamas dan Al-Fatah) serta kedua mendorong perdamaian yang adil antara Palestina dengan Israel,” katanya.

Lebih jauh, JK meyakinkan bahwa semua negara-negara yang hadir menginginkan perdamaian, sehingga penyelesaian konflik harus diupayakan dengan lebih baik.

BACA JUGA  JK: Sejak Pertama Digelar 1955, Pemilu 2024 Terburuk

“Memang kalau tidak ditangani dengan baik ini bisa meluas. Jadi, dibutuhkan ketenangan. Iran dan Turki mempunyai kemampuan persenjataan yang kuat tapi saya pikir akan menghancurkan seluruh Timur Tengah apabila mereka semua melancarkan perang besar itu,” katanya.

JK melakukan perjalanan ke Qatar untuk menghadiri langsung pemakaman Ismail Haniyah. Kedatangan JK untuk memenuhi harapan rakyat Palestina agar hadir dalam pemakaman tersebut sebagai delegasi dari Indonesia.

“Ini memenuhi harapan agar mengirimkan delegasi Indonesia ke sana dan kami diundang menghadiri pemakaman almarhum Ismail Haniyah,” kata JK di Bandara Soekarno Hatta sebelum berangkat ke Qatar, sehari sebelumnya.

Komunikasi antara Ketua Umum PMI tersebut dengan almarhum Ismail Haniyah terjalin melalui misi khusus dalam upaya menyelesaikan konflik antara Hamas dan gerakan Al-Fatah.

Bagi JK, rekonsiliasi itu penting untuk menyatukan kekuatan guna mewujudkan kemerdekaan Palestina.

BACA JUGA  Tangis Gisella Anastasia Pecah Saat di Atas Pusaran Ibunda Gading Marten

Baik Hamas maupun Al-Fatah telah berupaya melakukan pertemuan tersebut. Kedua pihak bahkan telah melakukan pertemuan di Beijing, China.

JK mengatakan bahwa almarhum Ismail Haniyah pernah menyampaikan harapan untuk bisa datang ke Indonesia bersama tokoh-tokoh Al-Fatah setelah dari Beijing.

“Namun hari ini, Haniyah dipanggil Allah subhanahu wa ta’ ala ke Rahmatullah,” kata JK setelah mendengar Ismail Haniyeh syahid dalam sebuah serangan di Teheran, Iran.